PURBALINGGA INFO, Bekas mesin penggilling padi (AMPO) yang mangkrak banyak mangkrak di desa-desa bisa diubah menjadi mesin ramah lingkungan. Mesin tersebut dimodifikasi sedimikian rupa sehingga bisa mengubah dedaunan menjadi juice pupuk organik yang bernilai ekonomis.

Hal itu disampaikan oleh Tim Counterpart Staf Khusus Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan  RI, Ir. Charis Hartanto, kepada peserta Pelatihan Pengolahan Sampah Desa, di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kelurahan  Bancar Kamis (23/11).

“Juice yang keluar, akan langung dibeli, sehingga masyarakat tidak perlu bingung kemana akan menjualnya. Juice yang keluar dari mesin, akan diolah atau difermentasi di pabrik pengolahan pupuk modern di Bekasi untuk menjadi pupuk siap pakai,” kata Charis.

Menurut Charis masyarakat tidak perlu berbondong-bondong membuat pabrik fermentasi juice sampah, karena investasinya mahal. Dan biasanya bila bukan pelaku utama dan penghobi, maka tidak care terhadap perawatan baik mesin, infrastruktur maupun bahan bakunya, sehingga investasi yang besar nanti terancam mangkrak.

“Jadi cukuplah sebagai pemasok bahan baku juice sampah, dengan memproses sampah organik menjadi bahan mentah juice sampah,” tambahnya.

Apabila Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga siap baik modal maupun manajemen, lanjut Charis, pihaknya siap menjadi mitra pengelolaan sampah modern ini. Baik penyediaan mesin-mesin pengolah sampah maupun sarana infrastruktur lain akan.

“Sampah anorganik setelah diolah akan menjadi bahan kembali. Yang plastik menjadi bijih plastik, yang kaca akan menjadi bahan kaca, yang kertas menjadi bubur kertas, hingga yang organik menjadi juice pupuk organik,” paparnya.

Dengan memiliki infrastruktur Pusat Daur Ulang (PDU), kata Charis fungsi TPA sudah makin berkurang. Karena sampah telah didaur ulang terlebih dahulu, baik organik maupun anorganiknya. Namun dalam pembuatan PDU, dibutuhkan lahan yang cukup lebar.

Sedangkan Kepala Bidang Penataan dan Pemanfaatan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purbalingga, Eri Rusdi Wibowo pengelolaan sampah baik organik maupun anorganik dapat menjadi bahan bernilai ekonomi, jika dikelola secara profesional. Hasil pengumpulan sampah anorganis di bank sampah bisa menjadi modal untuk kegiatan pengelolaan sampah orgnanik menjadi juice sampah.

“Dengan melakukan pengelolaan ditingkat masyarakat, diharapkan masyarakat akan menikmati manfaatnya, lingkungan menjadi bersih dan pemanfaatan sumberdaya alam desa menjadi optimal,” pungkasnya. (PI-2)