PURBALINGGA – Sekerumunan siswa-siswi SMP tampak menyimak sebuah alat peraga iptek baru di kompleks Sanggaluri (Sanggar Luru Ilmu) Park, Desa/Kecamatan Kutasari, Purbalingga. Mereka tengah mencermati proses terjadinya sebuah pelangi. Tak hanya siswa, sang gurunya pun ikut memperhatikan secara jeli. Beberapa siswa lain mengamati alat peraga cermin variasi, proses film kartun dan alat peraga lain bertema optik.
            Alat peraga kluster optik memang merupakan alat peraga ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) baru di Sanggaluri Park. Alat tersebut merupakan hibah dari Pusat Pergaan Iptek (PP Iptek) Kementerian Ristek Dikti. Belum banyak daerah yang memiliki alat peraga ini, bahkan mungkin di Jateng Sanggaluri yang baru memilikinya, dan memilih kluster optik untuk melengkapi Sanggaluri Park.
            “Ini hanya sebagian kecil alat peraga yang kami hibahkan, tidak semua daerah bisa mendapat bantuan hibah alat peraga iptek. Kami mendukung untuk pemerintah daerah yang mengembangkannya seperti di Purbalingga. Untuk hibah selanjutnya melalui APBN, dana kami memang terbatas, mudah-mudahan ada pihak sponsor yang mendukung pengadaan alat peraga iptek dengan kluster lain untuk menambah wahana iptek di Sanggaluri,” kata  Asisten Deputi (Asdep) Iptek Masyarakat Deputi Bidang Pendayagunaan Iptek Kemenristek Dikti Ir Ahmad Dading Gunadi, MA, Jum’at (12/6) saat melakukan soft launcing alat peraga tersebut.
            Ikut hadir dalam kesempatan itu Direktur PP Iptek Ari Hendratno Saleh, SE M.Si, Kepala Dinbudparpora Purbalingga Drs Subeno, SE, M.Si, Kabid Pariwisata Ir Prayitno, M.Si, dan Direktur PD Owabong Wisnu Haryo Danardono, SH. Bantuan peralatan ini merupakan rangkaian kegiatan PP Iptek di Purbalingga. Satu bulan sebelumnya juga digelar peragaan iptek dengan 30 alat peraga yang idatangkan  langsung dari PP Iptek Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Focus group discussion pembentukan science center di daerah, serta workshop iptek bagi guru sains.
            Dikatakan Dading, beberapa daerah di Jateng sudah mengajukan permohonan untuk pendirian Iptek. Setelah Cilacap dan Purbalingga, kini kota Semarang yang direncanakan tahun depan. Dengan banyaknya science center di daerah maka akan semakin mendukung dalam memberikan bekal kepada anak-anak untuk masa depannya. “Tahun 2020, akan menghasilkan bonus demografi, usia produtif akan besar. Ini akan bisa maju lagi, jika mulai dibekali sekarang tentang iptek,” kata Dading.
            Dading menambahkan,            pihaknya akan melakukan kompteisi antar pusat peraga iptek di daerah. Saat ini sudah ada 15 pusat peraga di Indonesia. Nantinya akan dipilih untuk mendapat penghargaan pada hari kebangkitan iptek. “Untuk penghargaan ini nantinya akan dinilai tentang manajemen pengelolaannya, demo sains yang dilakukan, pelayanan, pengunjung dan sejumlah aspek lainnya. Penghargaan akan diberikan oleh Menristek Dikti dan disaksikan oleh Presiden pada bulan Agustus mendatang,” tambah Dading.
            Sementara itu Kepala Dinbudparpora Purbalingga Subeno mengungkapkan, Pemkab Purbalingga komitmen untuk mengembangkan dan membangun wisata edukasi berbasis iptek. Hal ini karena potensi anak usia sekolah di Purbalingga sekitar 205 ribu anak. Mereka tidak hanya membutuhkan pembelajaran di dalam sekolah, tetapi juga di luar ruangan seperti di wahana Iptek. “Kami sangat mengapresiasi dukungan dari Kemenristek Dikti khususnya melalui PP Iptek yang mendukung alat peraga iptek di Sanggaluri Park. Mudah-mudahan ke depan dukungan dari PP Iptek akan terus terjalin termsuk dalam peningkatakan sumberdaya manusia pengelolanya,” kata Subeno. (y)