PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyerahkan aneka bantuan sosial (bansos) kepada warga yang berhak menerima dan membutuhkan. Bansos ini diantaranya BLT untuk petani tembakau, buruh pabrik rokok/vape, bansos untuk orang dengan kecacatan berat (ODKB), santunan kematian keluarga fakir miskin, santunan penderes jatuh, bantuan kursi roda, sembako lansia, sembako disabilitas, dan bansos operasional untuk lembaga kesejahteraan sosial (LKS/panti).

“Kami harap program kesejahteraan sosial ini bermanfaat, bisa menyentuh masyarakat yang membutuhkan dalam rangka mengurangi beban pengeluaran mereka dan mudah-mudahan berkah barokah,” kata Bupati Tiwi usai Penyerahan Bansos, Senin (23/10/2023) di Pendopo Dipokusumo.

Bupati menyebut, bansos ini hanya sebagian yang dimiliki Pemkab Purbalingga. Selain bansos yang diserahkan kali ini, Pemkab Purbalingga juga punya program rantang berkah (makanan harian) untuk lansia sebatangkara, bantuan beras dan ikan lele untuk warga kurang mampu, bansos PBI jaminan kesehatan, dan beasiswa pendidikan.

“Jadi kalau dihitung hitung tidak kurang dari Rp 20 miliar program-program kesejahteraan sosial yang diinisiasi oleh Bupati-Wakil Bupati menggunakan APBD kabupaten,” ungkap Bupati Tiwi.

Selain APBD kabupaten, bansos kali ini juga bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang diserahkan kepada petani tembakau, buruh pabrik rokok/vape. Bantuan ini diberikan mengingat peran besar petani tembakau dan pabrik rokok/vape di Purbalingga dalam menyokong pendapatan negara.

Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk, KB, Perlindungan Perempuan dan Anak (Dinsosdalduk-KBPPPA) Purbalingga, Eni Sosiatman merinci jumlah penerima bansos kali ini.

“Penerima manfaat BLT DBHCHT sejumlah 1468 orang masing-masing menerima Rp 1200.000, bansos ODKB sejumlah 300 penerima manfaat menerima Rp 1800.000 untuk per semester, bantuan kematian sejumlah 37 penerima manfaat menerima Rp 500.000,” katanya.

Ia melanjutkan, bantuan penderes jatuh dari pohon kelapa sejumlah 23 orang menerima masing-masing Rp 1 juta untuk luka ringan, penerima alat bantu kursi roda 1 orang, hibah lembaga kesejahteraan sosial (LKS/Panti) Muhammadiyah Mrebet Rp 100 juta dan bansos 30 LKS lainnya masing-masing mendapat Rp 20 juta, bansos sembako untuk 30 LKS masing-masing senilai Rp 2 juta, bansos sembako lansia 100 penerima dan sembako disabilitas 100 penerima.

Jumiasih, buruh rokok PT Mitra Karya Tri Utama salah satu penerima BLT DBHCHT merasa bersyukur mendapatkan bantuan ini. Selama ini bantuan ia gunakan untuk membeli berbagai kebutuhan keluarga. “Semoga bantuan ini terus berlanjut, bermanfaat dan tepat sasaran,” katanya.(Gn/Prokompim)