PURBALINGGA- Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM menggagas pengiriman santri dari pondok pesantren yang ada di Purbalingga untuk berdakwah di luar daerah. Hal itu diungkapkannya saat menerima sekaligus acara pelepasan 60 (enam puluh) orang dai dari pondok pesantren API Tegalrejo Magelang yang akan melaksanakan tugasnya berdakwah selama bulan Ramadhan dan ditempatkan di sejumlah desa wilayah Kecamatan di Kabupaten Purbalingga.

“Saya berfikir, pondok pesantren yang ada di Purbalingga perlu kiranya bisa melakukan hal serupa seperti ponpes API Tegalrejo, harapan saya untuk satu atau dua tahun kedepan kita bisa mengirimkan santri yang berpotensi berdakwah di luar Purbalingga, saya minta ada pembicaraan khusus para ulama dan pimpinan ponpes di Purbalingga untuk mempersiapkan para santrinya yang mempunyai potensi berdakwah,” katanya di Pondok Pesantren Daarul Islah Desa Sokawera Kec Padamara, Sabtu siang (04/05).

Bupati Dyah H Pratiwi menyambut baik kedatangan 60 dai dari ponpes API Tegalrejo dan berharap selama menjalankan tugasnya di Purbalingga tidak menemui masalah dan kendala apapun sehingga dapat bertugas dengan lancar sampai dengan selesai. Ia juga akan mengkoordinasikan kedatangan para dai kepada para pemangku wilayah yang ditempati dai sehingga apabila terjadi permasalahan selama bertugas dapat segera melaporkannya kepada pejabat setempat.

“Saya apresiasi kegiatan ini, karena kegiatan ini tentunya banyak sekali manfaat, bagi dai dapat mengamalkan mempraktekkan ilmu yang sudah dipelajari dan bagi masyarakat tentunya akan mendapatkan transfer knowledge. Karena kegiatan ini bertepatan di bulan Ramadhan mudah-mudahan akan bisa menambah semangat tingkatkan iman dan takwa ghiroh dalam melaksanakan ibadah.

Bupati Dyah H Pratiwi juga menyampaikan, tahun depan Pemkab Purbalingga akan berupaya memberikan fasilitasi kegiatan dai berdakwah di Purbalingga dengan lebih baik lagi dan berharap seluruh desa di Kab Purbalingga sejumlah 234 desa akan menerima masing-masing 1 (satu) orang dai dalam rangka mempererat ukhuwah Islamiyah wathoniyah basariyah antara ulama umaroh dan umat.

Sementara pengasuh ponpes Daarul Islah Desa Sokawera Kec Padamara KH Roghib Addurokhman menyampaikan, pengiriman dai dari ponpes API Tegalrejo sebenarnya telah berlangsung selama 10 tahun terakhir nanti tidak banyak diketahui karena koordinasi dan komunikasi yang kurang baik. Dan kehadiran para dai di Purbalingga adalah atas permintaan para takmir masjid dan juga pejabat pemerintahan yang akan ditempati oleh dai sehingga tidak bisa mencukupi seluruh desa yang ada di Purbalingga.

“Saya nderek titip para dai melaksanakan tugasnya di Purbalingga, kiranya ada adab perilaku para santri kurang berkenan dan mendatangkan masalah kiranya Pemkab Purbalingga dapat memberikan pendampingan,” kata KH Roghib. (t/ humpro2019).