PURBALINGGA – Jelang berakhirnya Bulan Sura/Muharram 1441H Bupati menghadiri 2 pagelaran wayang sekaligus di tempat yang berbeda guna mengapresiasi sengkuyung masyarakat dalam menyemarakkan dan memaknai Tahun Baru Islam, Minggu (29/9). Dua tempat yang dikunjungi yakni pagelaran wayang kulit di Lapangan Desa Makam, Kecamatan Rembang dan Lapangan Desa Dawuhan, Kecamatan Padamara.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM menjelaskan, kegiatan Ruwat Bumi yang diwujudkan dengan Wayang Kulit ini merupakan salah satu tradisi budaya Jawa. “Sehingga ketika kita ikut menyelenggarakan sama saja dengan menguri-uri budaya, karena kita adalah bangsa yang berbudaya,” imbuhnya.

Pagelaran Wayang Kulit ini juga mengenalkan dan mengajarkan generasi muda untuk menumbuhkan cinta seni budaya Jawa. Bupati berharap, pertunjukan wayang kulit diharapkan tidak hanya memberikan tontonan tapi dalam cerita juga terdapat tuntunan.

Adapun pagelaran Wayang Kulit di Desa Makam dipentaskan oleh Ki Dalang Farid dari Desa Dagan, Bobotsari. Pagelaran ini murni atas inisiatif dan sengkuyung diselenggarakan oleh masyarakat setempat.

Terkait dengan pembagunan infrastruktur di Desa Makam, Bupati menginformasikan bahwa Pemkab Purbalingga telah membantu pembangunan balai desa sebesar Rp 100 juta agar lebih bagus dan representatif.

“Saat ini juga sedang dilaksanakan peningkatan Jalan ruas Makam – Sumampir, semoga bisa segera selesai dan dinikmati masyarakat Rembang,” katanya.

Dari Desa Makam, rombongan Bupati beranjak dan menghadiri pagelaran Wayang Kulit diDesa Dawuhan Kecamatan Padamara. Pagelaran wayang ini resmi diselenggarakan oleh Pemkab Purbalingga dengan mementaskan 2 dalang sekaligus, yakni Ki Dalang Kukuh Bayu Aji dan Ki Bima.(Gn/Humas)