PURBALINGGA, HUMAS – Sebanyak 202 pejabat mengikuti pelantikan di Pendopo Dipokusumo, Rabu (11/1). Dari 202 pejabat, 200 diantaranya pejabat fungsional di bawah Dinas Pendidikan dan 2 orang pejabat struktural di bawah Dinas Kesehatan.

Pejabat fungsional di bawah Dinas Pendidikan yang dilantik mencakup
Pengawas TK/SD sebanyak 18 orang, Pengawas Pendidikan Menengah sebanyak 2 orang, Kepala SD sebanyak 143 orang, Kepala SMP sebanyak 29orang, Kepala SMA sebanyak 5 orang dan Kepala SMK sebanyak 3 orang. Sementara 2 pejabat struktural di bawah Dinas Kesehatan yang dilantik antara lain Kepala UPTD Jamkesda (eselon IV/a) dan Kepala TU UPTD Jamkesda (eselon IV/b).

Bupati Purbalingga Drs H Heru Sudjatmoko MSi yang secara langsung melantik ke-202 pejabat siang itu mengatakan tugas kepala sekolah sebenarnya sama seperti Kepala Dinas Pendidikan dalam skala kecil. Idealnya seorang Kepala Sekolah tidak semata-mata memiliki kemampuan manajerial semata. Tapi juga harus memiliki kemampuan leadership. “Maka dari itu kepala sekolah itu harus baik. Harus mampu memotivasi orang-orang yang berada di wilayah kerjanya,” jelasnya.

Tak hanya memiliki kemampuan manajerial dan leadership, seorang kepala sekolah juga dituntut memiliki kemampuan entrepreneurship. Jadi, kata dia, kemampuan manajerial merujuk pada kemampuan seorang pemimpin mengelola sesuatu yang telah dimiliki sekolah, seperti man, material, dan money. Sedangkan entrepreneurship mengupayakan sesuatu yang sebelumnya belum dimiliki sekolah.

“Entrepreneurship dapat diterjemahkan kemampuan kepala sekolah membentuk networking, seperti bekerjasama dengan pihak di luar pagar sekolah. Mulai dari kepala desa, tokoh masyarakat setempat, komite hingga pihak swasta untuk bersama-sama membangun sekolah itu baik secara materiil maupun non materiil,” imbuhnya.


UPTD Jamkesda

Yang menarik, diantara 202 pejabat yang dilantik siang itu, ada 2 pejabat struktural eselon IV menduduki Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang sama sekali baru: UPTD Jamkesda. Keberadaan dua pejabat itu menjadi sangat mendesak karena eksistensi UPTD Jamkesda memang sedang dinanti-nanti karena terkait pelayanan kesehatan baik masyarakat yang miskin maupun yang mampu.

“Orang sakit itu tidak memandang kaya atau miskin. Semua inginnya sembuh. Maka itu, pemerintah berperan memberikan pelayanan maksimal di bidang kesehatan baik kepada pasien yang miskin maupun yang mampu,” tegasnya.

UPTD Jamkesda memegang substansi yang sangat penting karena Purbalingga diberikan kepercayaan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjadi pilot project pelaksanaan Jamkesda di Jawa Tengah. Bupati minta agar para pejabat di UPTD Jamkesda meskipun baru terlantik dua orang, untuk tidak berkecil hati. Karena Bupati dan Kepala Dinas Kesehatan serta Kepala SKPD terkait lainnya akan ikut membantu agar
pelaksanaan Jamkesda berjalan lancar. (humas/cie)