PURBALINGGA  – Bupati Purbalingga Tasdi berharap agar pekerjaan pembangunan 43 unit rumah relokasi warga Dukuh Cikal Desa Jingkang Kecamatan Karangjambu dapat diselesaikan sebelum lebaran. Hal itu diungkapkan Bupati saat menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan rumah relokasi warga dukuh Cikal Desa Jingkang Kecamatan karangjambu, di lokasi relokasi dukuh Jlewus Desa Jingkang, Rabu (1/6).

“Saya targetkan ini selesai sebelum lebaran seperti yang diharapkan warga. Bagaimana Pak Ngudiarto (Kepala Dinsosnakertran-red) bisa selesai sebelum lebaran tidak,” kata Bupati yang langsung dijawab siap diselesaikan sebelum lebaran oleh Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Ngudiarto.

Menurut Ngudiarto, meski pelaksanaan peletakan batu pertama baru dapat dilakukan, namun progress pekerjaan pembangunan rumah relokasi hingga saat ini sudah mencapai 70 persen. Hal itu karena pengerjaanya dilakukan lebih awal sehingga keinginan warga dapat menempati rumah relokasi sebelum lebaran dapat diwujudkan.

“Target pelaksanaan relokasi harus bisa selesai dilakukan paling lambat tiga bulan terhitung dari dana bantuan diterima oleh masyarakat,” jelasnya.

Ngudiarto melanjutkan, pada tahun anggaran 2016 ini, kabupaten Purbalingga mendapat alokasi anggaran yang bersumber dari APBN melalui Kementerian Sosial RI sebesar Rp 1,075 miliar. Dana tersebut disalurkan kepada 43 kepala keluarga korban bencana alam dukuh Cikal desa setempat. Masing-masing KK mendapat bantuan Rp 25 juta yang digunakan untuk bantuan stimulan pemulihan sosial korban bencana alam tanah longsor.

“Bantuan disalurkan dua tahap mulai April lalu melalui cash transfer kepada masing-masing ketua kelompok,” jelas Ngudiarto.

Camat Karangjambu Momot Mulyono menuturkan, pelaksanaan relokasi warga dusun Cikal di dusun Jlewus diawali terjadinya bencana alam tanah longsor dan banjir bandang yang terjadi pada 1 Februari 2014 silam. Bencana alam itu mengakibatkan 1 rumah hancur terbawa banjir dan 19 rumah rusak serta 20 rumah lainnya terancam longsor.

Bencana tanah longsor kembali terjadi pada 3 Maret 2015 di wilayah RT 01 RW 2 dan RT 04 RW 3 desa Jingkang. Akibatnya, 3 rumah rusak berat dan 2 rumah rusak ringan. Akibat kejadian tersebut, warga Cikal Desa Jingkang mengajukan permintaan relokasi.

“Permintaan relokasi ditanggapi BPBD kabupaten Purbalingga dan Tim Geotehnik Unsoed dengan melakukan pemeriksaan gerakan tanah di grumbul Cikal desa Jingkang. Termasuk Tim Geologi Bandung juga turun memeriksa lahan relokasi. Blok Gelam Jlewus menjadi pilihan paling aman untuk pemukiman,” jelasnya.

Pilihan lokasi relokasi itu kemudian ditindaklanjuti oleh Pemkab Purbalingga dengan dilaksanakanya pengadaan tanah untuk relokasi 43 KK warga Cikal seluas 6.500 m2 ditambah hibah dari pemilik lahan Ruheni Nastiti seluas 300 m2. Sehingga luas lahan relokasi keseluruhan 1.800 m2.

“Pembangunan rumah relokasi dilakukan oleh tiga kelompok penerima bantuan stimulant, yakni kelompok dukuh Cikal I (15 KK), kelompok dukuh Cikal II (15 KK) dan kelompok dukuh Cikal III (13 KK),” jelasnya.

Selain bantuan stimulant dari Kemensos RI, lanjut Momot, kegiatan relokasi juga mendapat bantuan stimulant dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga untuk program jambanisasi masing-masing keluarga Rp 600 ribu. (Hardiyanto)