PURBALINGGA, HUMAS – Bupati Purbalingga Drs H Heru Sudjatmoko, M.Si, Rabu (9/1) memantau penyaluran program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Program itu digulrkan oleh Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) guna meningkatkan kualitas rumah tidak layak huni menjadi rumah sehat dan layak huni. Pantauan dilakukan di Kecamatan Kutasari, Karanganyar, Desa Grantung Karangmoncol, dan di Kecamatan Pengadegan.

Ikut mendampingi pemantauan itu Kepala Bappeda Ir Setiyadi, M.Si, Kepala DPUK Ir Sigit Subroto, MT, Kabid Cipta Karya Silas Rumanti Sabarati, ST dan anggota Muspika. Pantauan awal saat penyaluran tahap pertama di BRI Unit, kemudian SKPD teknis akan melakukan pemantauan penggunaan dana di setiap rumah penerima bantuan.

Bupati berpesan kepada penerima bantuan agar benar-benar dipergunakan untuk perbaikan rumah sesuai peruntukannya. ”Bantuan ini jangan dipakai untuk konsumtif, apalagi untuk kawin lagi,” kelakar Bupati Heru.

Bupati mengungkapkan, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pihaknya terus berupaya melakukan terobosan kepada pemerintah pusat agar bersedia mengucurkan program ke Purbalingga. Bupati heru mengakui Purbalingga banyak menerima kucuran program dari pemerintah pusat seperti bantuan alat pertanian dan lainnya, yang diusahakan oleh salah satu fraksi di DPR RI. “Kita bahkan berterima kasih sepanjang outputnya untuk kepentingan masyarakat. Karenanya, program BSPS ini perlu kita kawal pelaksanaanya. Masing-masing unsur pelaksana dilapangan agar dapat secara bijak berperan sesuai dengan fungsinya,” harap Bupati Heru.

Sementara itu Kepala Bappeda Purbalingga Setiyadi mengungkapkan, Pemkab telah mengusulkan lebih dari 4.000 rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk mendapat program BSPS dari kemenpera. Namun, setelah dilakukan verifikasi administrasi dan verifikasi lapangan, hanya menerima 2.860 yang tersebar di 18 kecamatan yang meliputi 130 desa/kelurahan.

“Masing-masing penerima mendapat dana stimulan Rp 6 juta yang langsung ditransfer ke bank penyalur (BRI). Untuk tahap pertama dicairkan sejumlah 50 persen yakni Rp 3 juta. Dan sisanya dicairkan pada bulan ini pula mengikuti kegiatan renovasi rumah calon penerima,” kata Setiyadi. (Humas/y/her)