PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi bersama Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) Srimastuti memberikan dukungan terhadap anak stunting dan ibu hamil berisiko stunting di Mrebet. Dukungan yang diberikan berupa pemberian makanan tambahan (PMT) serta pembinaan dan motivasi.

“Intinya hari ini Bu Tiwi berpesan, ke depan mulai dari pemerintah desa, pemerintah kecamatan, puskesmas, kader kesehatan dan seluruh masyarakat kita bersatu padu untuk menurunkan stunting,” ungkap Bupati Tiwi di Dusun Katel Klawu, Desa Pengalusan, Kecamatan Mrebet, Sabtu (23/9/2023).

Bantuan yang diberikan kali ini diantaranya 20 paket sembako untuk keluarga risiko stunting, 10 paket PMT untuk ibu hamil, balita dan kekurangan energi kronik, dan 6 paket PMT untuk anak stunting. Selain itu juga diberikan 7 alat bantu untuk disabilitas.


Bupati menjelaskan stunting merupakan kasus gagal tumbuh kronis pada anak. Meski demikian menurut Bupati kasus demikian masih bisa diperbaiki dengan penanganan yang tepat.

“Jangan panik dulu, karena stunting masih bisa diobati, kalau kita rutin memberikan asupan makanan yang bergizi Insya Allah anak-anak kita bisa kembali menjadi anak yang sehat,” katanya.

Bupati berpesan bagi ibu yang memiliki balita untuk diberikan ASI eksklusif selama 2 tahun. Selain itu anak juga harus rutin dibawa ke Posyandu guna memantau kesesuaian perkembangan anak, sehingga bisa deteksi dini kasus stunting.


Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) Srimastuti menjelaskan pencegahan stunting diawali dari proses sebelum nikah. Mulai dari memilih usia yang matang secara fisik dan mental untuk menikah dan melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah.

Saat hamil maupun balita dibutuhkan makanan yang bergizi. “Sumber protein paling bagus dalam makanan adalah telur, saya sarankan kepada ibu-ibu sekalian untuk menjadikan asupan gizi pada anak, telur ayam kampung lebih bagus. Selain itu juga tempe dan ikan laut,” katanya.

Pada kesempatan ini Bupati Tiwi dan Bunda Asuh Anak Stunting Sri Mastuti juga memberikan pembinaan kepada para kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD). Mereka punya tugas sebagai Tim Pendamping Keluarga mulai dari calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil dan balita.

Bupati menargetkan, persentase angka stunting di Purbalingga bisa kembali diturunkan dari 13,79% hingga persentase 1 digit. (Gn/Prokompim)