PURBALINGGA- Pemkab Purbalingga membuktikan komitmennya untuk mengimplementasikan Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial dan menyukseskan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dimana per 1 September 2023 capaian Cakupan Kesehatan Semesta atau Universal Health Coverage (UHC) telah menyentuh angka 100 persen.

Hal ini disampaikan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dalam kegiatan Gerakan Memasyarakatkan Hidup Sehat (Germas) Kader Kesehatan wilayah Puskesmas Bobotsari di Lapangan Gandasuli, Jumat (08/09/2023).

“Saya ucapkan terima kasih atas sengkuyung dan dukungan kader kesehatan se Kabupaten Purbalingga yang telah menyukseskan program pemerintah di bidang kesehatan, sehingga pemkab mendapatkan beragam penghargaan dari pemerintah pusat,” kata Bupati Tiwi dihadapan kader kesehatan Kecamatan Bobotsari.

Selain capaian UHC Pemkab Purbalingga juga mendapatkan penghargaan sebagai Kabupaten Bebas Buang Air Besar (BAB) Sembarangan dan Kabupaten Bebas Frambusia. Meski demikian, Bupati Tiwi menegaskan pihaknya akan terus berupaya meningkatkan derajat kesehatan warga Purbalingga. Salah satunya dengan berkonsentrasi untuk menurunkan angka stunting dan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).

“Angka stunting di Purbalingga saat ini masih 12 persen. Target kita tahun 2024 angka stunting turun tinggal persentase 1 digit. Tentunya ini tidak dapat digapai tanpa sengkuyung dari seluruh elemen, termasuk kepala desa dan kader kesehatan,” kata Bupati.

Bupati juga meminta agar para kader kesehatan terus sosialisasikan program-program pemerintah di bidang kesehatan, karena masih banyak PR yang harus ditangani. Seperti program ‘Jateng Inceng Wong Meteng’ yang ditujukan untuk menurunkan AKI dan AKB. Sosialisasi penyakit tidak menular  tapi mematikan.

“Jadi tiap ada ibu hamil, kader kesehatan bisa melakukan pendampingan. Jikalau terjadi kondisi yang membutuhkan penanganan, ibu hamil bisa langsung dilarikan ke rumah sakit,” tutur Bupati Tiwi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, dr Jusi Febrianto MPH mengatakan, Purbalingga menjadi satu dari 17 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang saat ini telah mencapai UHC 100 persen. Hal ini, kata Jusi, menjadi prestasi yang membanggakan bagi Purbalingga sekaligus bentuk dukungan pemkab untuk menyukseskan Jateng UHC 100 persen.

“Dengan predikat UHC 100 persen, masyarakat tidak lagi memiliki hambatan untuk mengakses layanan kesehatan,” kata Jusi.

Kegiatan Germas di Kecamatan Bobotsari diawali dengan acara senam bersama, disusul dengan acara makan buah bersama bupati dan kuis berhadiah kompor gas. Mengapresiasi pengabdian para kader kesehatan di Bobotsari, Bupati Tiwi menyerahkan piagam kepada kader tertua, kader teladan, Puskesmas Surveilans Terbaik, Desa Ter-Germas, dan Desa Sehat Mandiri.

Selain itu, Bupati Tiwi yang didampingi Kepala Dinkes Purbalingga juga menyerahkan piagam kepada desa dengan kategori penanganan AKI Terbaik, Desa Penurun Stunting Terbaik, Desa Skrining TBC Terbaik, Desa Pelaksana Imunisasi Terbaik, Desa Skrining Penyakit Tidak Menular Terbaik.

Kepala UPTD Puskesmas Bobotsari, dr Dwika Herdykiawan menjelaskan pihaknya menyediakan fasilitas skrining penyakit tidak menular, khususnya Hipertensi dan Diabetes Melitus. Layanan tersebut juga disediakan di Posbindu masing-masing desa. Selain itu juga ada layanan imunisasi anak.

“Kami juga menyediakan doorprize yang diundi dengan hadiah utama lemari es, mesin cuci, sepeda dan sebagainya,” katanya. (tha/prokompim)