PURBALINGGA, HUMAS – Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoopsau) I Marsekal Pertama M Syaugi, S.Sos menegaskan, rencana lapangan udara (Lanud) Wirasaba menjadi bandar udara (bandara) komersial, bukanlah hal yang tidak mungkin. Pengembangan Lanud Wirasaba akan mengembangkan wilayah Jawa Tengah bagian Barat khususnya wilayah eks Karesidenan Banyumas. Disisi lain, Pemkab Purbalingga telah membangun sejumlah sarana pendukung seperti jembatan Linggamas.

“Meski dikembangkan menjadi bandara komersial, namun keberadaan Lanud Wirasaba akan terus dipertahankan oleh TNI Angkatan Udara karena merupakan aset penting untuk menegakkan kedaulatan negara di dirgantara,” tegas Syaugi.

Penegasan Syaugi disampaikan saat menjadi inspektur upacara pada acara serah terima jabatan Komandan Pangkalan Udara Wirasaba dari Mayor Adm Veradiyanto kepada Mayor Pnb Arief Sudjatmiko di alun-alun Purbalingga, Sabtu (2/2). Veradiyanto selanjutnya akan menjabat sebagai Kasibinprof Adm Subdisbinprof Adm/Sus Disminpersau. Sedang pejabat baru sebelumnya menjabat Kasipeta Subdissurta Dissurpotrudau.

Menurut Syaugi, Lanud Wirasaba merupakan salah satu Lanud type D dalam jajaran Koopsau I. Peran Lanud Wirasaba bagi kepentingan pertahanan dan keamanan negara cukup strategis. “Lokasi Lanud Wirasaba letaknya tidak terlalu jauh dari ibukota Jakarta dan sewaktu-waktu dapat digunakan sebagai ‘home base’ untuk pertahanan ibukota yang merupakan simbol kedaulatan negara,” katanya.

Dengan posisi strategis Lanud Wirasaba, lanjut Syaugi, pihaknya meminta kepada anggota TNI AU dan PNS yang ditempatkan di Wirasaba untuk merawat dan membina potensi serta sarana dan prasarana yang ada. “Tingkatkan terus motivasi dan disiplin dalam kehidupan kedinasan maupun dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga terpupuk rasa kebersamaan dengan masyarakat Purbalingga,” pinta Syaugi.

Lima Kabupaten Mendukung

Seperti diberitakan sebelumnya, lima kabupaten mendukung upaya untuk mengembangkan Lanud Wirasaba menjadi bandara komersial. Lima kabupaten tersebut masing-masing Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Banyumas dan Purbalingga telah melakukan serangkaian pertemuan termasuk ek Mabes TNI AU untuk mengegolkan perwujudan bandara Wirasaba. Kelima kabupaten itu juga meyakini jika Lanud menjadi bandara komersial memberikan dampak perekonomian yang luar biasa. Selain dampak geo-ekonomis, keberadaan bandara Wirasaba akan memacu pertumbuhan sektor pariwisata.

Lima kabupaten tersebut yang menjadi ring utama pengembangan bandara Wirasaba juga menyatakan siap mendukung dan melakukan pembenahan akses sarana transportasi menuju bandara Wirasaba. Bupati Purbalingga Heru Sudjatmoko dan Bupati Banyumas Mardjoko menyatakan, pihaknya tengah mempesiapkan jalur jalan melalui dari Banyumas ke Wirasaba melalui Kecamatan Sokaraja ke Kemangkon, sehingga nantinya setelah bandara Wirasaba dioperasikan menjadi bandara komersil, akan mudah dijangkau oleh warga Banyumas.

“Saya sudah mempersiapkan jalur jalan raya dari Purwokerto menuju Sokaraja hingga ke wilayah Purbalingga melalui Kemangkon. Akses jalan ini diharapkan semakin mempermudah transportasi warga Banyumas menuju bandara Wirasaba,” kata Mardjoko.

Bupati Purbalingga Heru Sudjatmoko mengatakan, pihak Susi Air merupakan salah satu maspakai yang sangat berminat untuk membuka rute Wirasaba – Jakarta pp. Untuk itu, pihaknya bersama kabupaten disekitar bandara akan segera mengupayakan dibukanya penerbangan komersial dengan memanfaatkan pangkalan udara (Lanud) milik TNI AU di Wirasaba. “Dari KSAU (Kepala Staf Angkatan Udara) pada prinsipnya sudah tidak berkeberatan untuk ijin operasionalnya. Hanya masih perlu dibahas kembali sistem kerjasamanya, tanpa menghilangkan fungsi Lanud Wirasaba sebagai fungsi Hankam,” kata Heru Sudjatmoko.

Pangkoopsau I ketika dijabat Marsda TNI Bagus Puruhito saat melakukan kunjungan ke Lanud Wirasaba bulan September 2012 silam menyatakan, pada prinsipnya TNI mendukung peningkatan kesejahteraan rakyat dan kemajuan daerah khususnya di wilayah Banyumas dan sekitarnya dengan mengembangkan Lanud Wirasaba menjadi penerbangan komersil. “TNI AU kan punyanya rakyat, jadi tidak ada salahnya untuk mensejahterakan rakyat,” kata Bagus ketika itu.

Menurut Bagus, jika menjadi bandara komersial, kelak bandara Wirasaba berfungsi ganda. Selain sebagai kepentingan pertahanan juga sebagai upaya pengembangan ekonomi wilayah. “Dua manfaatnya bisa berjalan, bisa profit dan juga bisa untuk operasi perang atau pertahanan keamanan,” kata Bagus.

Bagus berharap, jika menjadi bandara komersial, maka pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi. Sementara dari sisi teknis, Lanud Wirasaba perlu dikembangkan agar bisa untuk mendarat pesawat jenis pesawat besar seperti Cassa dan Boeing. Saat ini panjang landasan 850 meter, dan akan dipanjangkan menjadi 1.850 meter. Landasannya perlu diaspal, dan butuh dukungan dari warga masyarakat sekitar. (Humas/y)