Purbalingga – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menegaskan pesantren adalah salah satu benteng kokoh bagi generasi muda dari pengaruh negatif. Menurutnya, di era sekarang anak muda sangat rentan dari hal yang negatif, seperti, minuman keras, narkoba, seks bebas juga pengaruh dari paham-paham radikal.
“Saya yakin dengan pondasi agama yang kuat dari pesantren, putra-putri kita tidak mudah terjerumus ke hal-hal yang negatif seperti itu,” ujar Bupati Tiwi dalam sambutannya di acara Haflah Tasyakur Lil Ikhtitam dan Peringatan Isra Mi’raj 1444 H yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Daarurrahman di Alun-alun Desa Karanganyar, Jumat (27/01/2023).
Pada kesempatan tersebut bupati didampingi Camat Karanganyar beserta forkompincam.
Bupati menambahkan pembangunan karakter generasi muda yang baik tidak lepas dari peran para alim, ulama dan pimpinan pondok pesantren. Oleh karena itu, pemerintah selalu memperhatikan dan mendukung penuh tumbuh kembang pondok pesantren.
Bupati mendoakan para santriwan dan santriwati istiqomah dalam menimba ilmu, terutama ilmu agama. “Semoga Ananda semua, para santriwan dan santriwati nantinya menjadi generasi muda yang qur’ani dan berahlaqul karimah,” imbuhnya.
Sementara itu, perwakilan panitia In’am Birahmatilah menyatakan pondok pesantren yang baru beroperasi resmi 1 tahun tersebut tak lepas dari perhatian pemerintah di bawah kepemimpinan Bupati Tiwi. Menurutnya, pada tahun lalu, pesantren tersebut telah mendapatkan hibah keagaman yang digunakan untuk membangun gedung.
“Kami mengucapkan terimakasih dan apreasiasi sebesar-besarnya terhadap bantuan yang diberikan oleh Ibu Tiwi yang turut memperhatikan pembangunan keagaman di Karanganyar,” ujar In’am yang juga merupakan anggota DPRD Kabupaten Purbalingga.
Pengajian tersebut berjalan lancar dan tertib. Alun-alun Karanganyar penuh dengan jamaah yang mendengarkan tausiyah KH Muhammad Abbas Billy Yachay Fuad Hasyim dari Cirebon.(HumproSetda)