PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi meresmikan pembangunan stadion mini Gelora Jaka Kusuma Desa Karangcegak, Kecamatan Kutasari. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati dan pengguntingan pita oleh Ketua DPRD Purbalingga HR Bambang Irawan.

Bupati Tiwi berkomitmen untuk memberi dukungan anggaran untuk melengkapi infrastruktur yang ada. “Untuk balai desa dan pembangunan GOR, tadi saya sudah bisik bisik dengan bapak Ketua DPRD insyaallah di tahun 2024 kami akan alokasikan BKK (bantuan keuangan khusus) untuk Desa Karangcegak, sing penting masyarakat tetap guyub rukun dalam kebersamaan,” kata Bupati Tiwi dalam acara Gerakan Bersama Masyarakat (Gebrak) Gotong Royong di Desa Karangcegak, Rabu (8/11/2023).

Selain meresmikan stadion, Bupati juga turut memantau kegiatan rehab rumah tidak layak huni (RTLH) di Desa Karangcegak. Rehab RTLH kali ini dialokasikan sebanyak 28 unit rumah melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari pemerintah pusat senilai masing-masing Rp 20 juta. Selain itu juga rehab RTLH dari Pemprov Jateng sebanyak 13 unit rumah.

“Tujuan saya hadir di sini adalah untuk memastikan apakah gotong-royong di sini masih dilakukan atau tidak. Tadi alhamdulillah saya bisa menyaksikan pembangunan BSPS RTLH ternyata masyarakat Desa Karangcegak masih melaksanakan gotong-royong,” katanya.


Kepala Desa Karangcegak, Eko Rastono mengungkapkan pembangunan stadion ini belum sepenuhnya selesai namun sudah bisa dimanfaatkan. Menurutnya, stadion yang sebelumnya berupa area persawahan ini butuh bertahun-tahun untuk mewujudkan sesuai masterplan.

Saat ini baru dilakukan pembersihan dan perataan lahan serta pembuatan talud. “Lapangan ini mulai dibangun sejak tahun 2022 menggunakan Dana Desa (DD) sebesar Rp 325 juta dan tahun 2023 juga menggunakan DD sebesar Rp 227 juta,” katanya.

Beberapa aspek yang dibutuhkan untuk melengkapi stadion ini diantaranya : lintasan jogging track, tribun, pagar, lapangan voli (outdoor) dan GOR indoor. “Untuk menyelesaikannya diperkirakan bisa menghabiskan sekitar Rp 9 miliar,” katanya.

Ia menjelaskan stadion ini dibangun guna sentral keramaian baru bagi masyarakat. Desa Karangcegak Hal ini mengingat lapangan yang ada sebelumnya masih belum representatif dan kurang strategis.

“Stadion ini ke depan harapannya bisa menjadi sumber pendapatan bagi desa,” katanya.(Gn/Prokompim)