PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BECon MM menunjuk Sugeng ST sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Perwira Purbalingga, Selasa (3/8) di Ruang Kerja Bupati Purbalingga. Penunjukan ini dilakukan menyusul karena meninggalnya Direktur Perumdam Tirta Perwira Riyanto SE MSi AK pada 25 Juli 2021 lalu.

Oleh karenanya perlu adanya pengisian jabatan pimpinan sementara agar roda organisasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perumdam Tirta Perwira ini bisa terus berjalan. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM mengungkapkan jabatan Plt Dirut yang diamanahkan kepada Sugeng ST ini berlaku selama 6 bulan atau sampai dengan diangkatnya Dirut yang definitif.

“Surat Keputusan (SK) penunjukan Plt Dirut ini berlaku untuk 6 bulan ke depan nantinya akan dievaluasi. Mudah-mudahan amanah ini bisa jalankan dan bertugas dengan baik, bisa tunjukkan kinerja baik. Tidak menutup kemungkinan Pak Sugeng bisa miliki peluang menjadi dirut,” katanya usai menyerahkan SK.

Bupati menjelaskan, di tengah kondisi Covid-19, hanya Perumdam Tirta Perwira dan Perumda Pupahastama sebagai BUMD yang paling minim terdampak. Bupati berpesan agar Perumdam Tirta Perwira dan harus punya sense of crisis, efisien harus tetap dilakukan, dan pelayanan dibuat sebaik mungkin.

Ia juga mengingatkan, bahwa Perumdam Tirta Perwira memiliki sejumlah PR yang harus diselesaikan. Diantaranya mewujudkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Bandara agar ditindaklanjuti dan dikawal baik agar berdampak pada kelancaran air di bandara dan desa sekitar.

“Sumber air juga sangat terbatas, jadi bagaimana ke depan sumber-sumber air baru dicari untuk tambah pelanggan,” ungkapnya.

PR selanjutnya yakni masih ditemuinya kebocoran air cukup tinggi. Oleh karenanya perlu adanya pemetaan kebocoran dan ada perbaikan jaringan.

Sementara itu Plt Dirut yang masih merangkap sebagai Kepala Bagian Teknik Perumdam Tirta Perwira, Sugeng ST menyatakan siap untuk menjalankan amanah yang diterima dan siap untuk menjalankan rencana bisnis yang sudah dirancang oleh Dirut sebelumnya.

“Sekecil apapun kehilangan air akan dapat terpantau, saat ini ada 16 sumber air dan sudah harus diperbarui perizinannya. Dalam waktu dekat kami juga segera kerjakan SR (sambungan rumah) untuk program MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah),” ungkapnya.(Gn/Humas)