PURBALINGGA, INFO- Kebutuhan daging dari hewan ternak saat Ramadhan menjelang idul fitri meningkat sehingga banyak penjual yang meraih keuntungan. Hal tersebut disampaikan Kepala Pasar Hewan Purbalingga, Eka Rubika saat dihubungi via telepon guna mengkonfirmasi sirkulasi perdagangan di pasar hewan Purbalingga, Selasa (11/4/2023).

Eka mengatakan, geliat ekonomi di pasar hewan sempat terhenti saat datangnya Pandemi Covid-19 sehingga berdampak pada lesunya aktivitas jual beli disana. Menurutnya, saat Pandemi sebetulnya para pedagang menginginkan sebuah aktivitas seperti biasa namun karena adanya pembatasan agar penyebaran penyakit tidak semakin meluas, mereka semua mematuhi aturan yang ada.

“Memang sempat terjadi lesu aktivitas saat Pandemi, tapi saat ini aktivitas kembali normal atau rame,” katanya.

Saat Pandemi, karena aktivitas dibatasi sehingga permintaan menurun dan menyebabkan harga menurun. Itu membuat para peternak dan penjual mengalami kerugian yang tidak sedikit, misalnya saja harga ayam kampung bisa terjun bebas ke angka Rp 40 ribu per ekor, kambing bisa mencapai di bawah Rp 2 juta.

“Bisa turun signifikan misalnya ayam kampung dan kambing. Tapi sekarang sudah normal kembali,” ujarnya.

Dijelaskan, geliat ekonomi di pasar hewan sekarang kembali menyedot pembeli dan penjual dari luar Purbalingga yang hal itu tidak bisa dilakukan saat Pandemi. Hal itu menyebabkan permintaan yang melonjak terlebih saat Ramadhan seperti sekarang menjelang idul fitri. Harga ayam kampung sekarang hampir menyentuh Rp 100 ribu dan harga Kambing berada di angka Rp 2 juta ke-atas.

“Apalagi kalau jelang lebaran haji. Pasti Rp 3 jutaan. Sebenarnya kami juga ingin ada jual sapi tapi belum mencapai kesepakatan dengan pedagang sapinya,” pungkasnya. (LL/Kominfo).