PURBALINGGA – Calon Gubernur (Cagub) Jateng 2013 dari PDI Perjuangan diharapkan merupakan sosok yang mampu ikut mengendalikan masuknya impor sejumlah komoditas pertanian seperti gandum, kedelai dan buah-buahan. Impor sejumlah komoditas pertanian tersebut dinilai telah merugikan petani yang notabene merupakan  60 persen penduduk di Jateng.
            “Kepada PDI Perjuangan agar bisa memilih figur Cagub Jateng 2013 yang mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Cara yang sederhana lewat pembatasan impor sejumlah komoditas pertanian seperti gandum, kedelai dan buah-buahan,” ungkap Bupati Purbalingga Drs H Heru Sudjatmoko, M.Si.
Bupati Heru Sudjatmoko mengemukakan hal tersebut dalam Focus Group Discusion (FGD) ‘Membangun Jateng Menuju Trisakti Bung Karno’ dengan topik bidang pertanian, kehutanan dan ketahanan pangan di ruang rapat Bupati, Kamis (12/7). FGD ini untuk mencari masukan dalam menyusun visi-misi cagub yang akan diusung PDI Perjuangan tahun 2013 mendatang.
Dikatakan Bupati Heru, Bung Karno pernah mengingatkan soal munculnya neo kolonialisme, neo kapitalisme, dan neo liberalisme. Ajaran Bung Karno menghendaki pemerintahan yang berdaulat dalam berbagai bidang, namun saat ini patut dipertanyakan dengan kondisi bangsa yang belum mampu mensejahterakan masyarakat. Pinjaman negara justru semakin bertambah banyak, dan masyarakat khususnya petani masih belum mampu menikmati kesejahteraan dengan baik.
“Setiap tahun, impor hasil pertanian justru semakin meningkat. Sebut saja seperti gandum, kedelai, buah-buahan, bawang putih dan bahkan impor beras. Impor ini memang menguntungkan para importirnya, namun sebaliknya kondisi masyarakat petani justru terabaikan,” kata Bupati Heru.
Menurut Heru, budaya konsumsi makan masyarakat Indonesia sudah mulai berubah. Dulu masyarakat ada yang mengkonsumsi makanan non beras seperti di Papua yang mengkonsumsi sagu, namun sekarang beralih ke beras. Namun, konsumsi beras ini masih bisa dimaklumi, karena Indonesia masih memproduksi beras. ”Bagaimana kalau konsumsi beralih ke roti yang berbahan gandum, padahal di Indonesia tidak ada ladang gandum, yang harus didatangkan dari Amerika. Sebagai kepala daerah, tentunya usulan untuk mengurangi konsumsi impor gandum tidak banyak berarti. Saya berharap, cagub Jateng mendatang dari PDIP harus bisa mengurangi impor ini. Harus bisa berdikari dibidang ekonomi,” kata Bupati Heru.
Lain gandum lain kedelai. Bupati Heru mengaku tak bisa melarang masyarakatnya mengurangi konsumsi kedelai. Hal ini karena, masyarakat masih banyak yang mengkonsumsi tahu dan tempe berbahan kedelai. ”Untuk larangan impor kedelai memang dilematis, sementara disisi lain kebutuhan dalam negeri belum bisa tercukupi,” katanya.
Hal yang lebih memprihatinkan adalah soal impor buah-buahan. Hampir buah impor kini sudah merambah hingga ke pedagang kaki lima (PKL). Mereka lebih banyak menjual buah impor ketimbang buah-buahan lokal. ”Saya selalu mengkampanyekan, agar  buah-buahan cukup dari lokal saja, tidak perlu impor,” katanya.
Jawa Tengah, lanjut Heru, bisa memberikan andil kepada pemerintah pusat.  Meski kebijakan impor ditangan pemerintah pusat, namun setidaknya Jateng bisa memberikan masukan untuk menolak kebijakan impor yang tidak banyak menguntungkan masyarakat petani,” kata Heru.
Sementara itu, Ketua Fraksi PDIP DPRD Jateng Ir Nunik Sri Yuningsih, MS mengungkapkan, DPD PDI Perjuangan Jateng menggelar sejumlah FGD dengan pokok bahasan berbeda-beda. Hasil FGD akan diolah untuk menyiapkan materi dalam penyusunan visi misi calon gubernur Jateng dari PDI Perjuangan. ”Soal calon nanti terserah mekanisme partai, apakah Bibit Waluyo, Rustriningsih  atau Tjahyo Kumolo,” katanya.
Nunik menambahkan, FGD dilaksanakan disejumlah daerah seperti  di Sukoharjo (10 Juli)  dengan tema UMKM dan koperasi, di kota Semarang (11 Juli) bidang infrastruktur, moda transportasi dan tata ruang. Kemudian di Kabupaten Semarang (14 Juli) dengan tema kesehatan, Kabupaten Kudus (16 Juli) bidang perindustrian dan ketenagakerjaan, di di Kabupaten Kendal (17 Juli 2012)  bidang perikanan, kelautan dan lingkungan hidup.
Pokok bahasan di Purbalingga, selain menghadirkan Bupati Purbalingga sebagai nara sumber juga dari Dinas Pertanian  dan Tanaman Pangan Prov Jateng, Dinas Kehutanan Jateng, dan dosen Fakultas Peternakan Unsoed Ir Tri Rahardjo, SU.  (Humas/y)