Camat Kemangkon minta para kepala desa untuk kreatif dalam mengentaskan kemiskinan di wilayahnya. Pasalnya program pemerintah baik pusat maupun pemkab untuk desa sangat terbatas. Sehingga tidak mungkin mengandalkan program pemerintah saja untuk mengentaskan kemiskinan warganya.
Camat Kemangkon Raharjo Minulyo mengharapkan, para kepala desa tidak hanya berpangku tangan menunggu program atau dana dari pemerintah, namun harus aktif mengusulkan proposal maupun membuka internet untuk menawarkan potensi desa di dunia maya.
Kepala desa yang aktif mengajukan proposal, melakukan pendekatan dengan SKPD dan pengusaha, tentunya akan menguntungkan bagi desanya. Terlebih bagi kepala desa yang aktif membuka internet, membaca peluang yang dapat dilakukan oleh warganya atau menjual potensi wilayah melalui internet. Dipastikan desa tersebut akan lebih maju dibanding desa yang hanya menunggu secara pasif program pemerintah.
Sehingga Raharjo Minulyo berharap para kades untuk mematuhi aturan dan sering berkoordinasi dengan instansi dan membuka internet.
Dikatakan Camat Raharjo Minulyo, di wilayah Kecamatan Kemangkon banyak terdapat eks desa tertinggal. Sehingga kondisi ekonomi warganya masih rendah. Kondisi ini berdampak pada dunia pendidikan maupun rumah tinggal.
Dari data yang ada di kecamatan Kemangkon di desa Kedungbenda terdapat 513 rumah kurang sehat, desa Panican 429 rumah, dan desa Gambarsari 466 rumah. Belum lagi desa lainnya.
Untuk mengatasi hal ini, jika hanya mengandalkan Program Stimulan Pemugaran Rumah Keluarga Miskin (PSPR-Gakin), maka tidak akan selesai. Desa harus kreatif untuk mengentaskan kemiskinan warganya. (umg)