PURBALINGGA INFO- Jantung Kota Purbalingga tiba-tiba riuh oleh pasukan TNI gabungan dari berbagai satuan dengan persenjataan lengkap. Pertempuran kota untuk sebuah misi penyelamatan kekosongan pemerintahan daerah pun berjalan dengan lancar dan kota Purbalingga kembali kondusif.
Roket, mortir, artileri dan persenjataan lain dioperasikan dalam misi tersebut. Persenjataan lengkap dikerahkan karena musuh adalah Kombatan yang terlatih dengan kemampuan hampir setara dengan kekuatan militer TNI.

Hal tersebut adalah gambaran lapangan situasi latihan tempur kota terintegrasi TNI dari Yonif 406/CK yang dipusatkan di Purbalingga. Latihan tempur kota terintegrasi tersebut adalah instruksi langsung dari Pangdam IV Diponegoro Mayjend. Rudianto.

Dalam gelar pasukan usai latihan tempur dilakukan, dalam sambutannya Pangdam IV Diponegoro yang dibacakan Danrem Wijaya Kusuma Kolonel. Inf. Dwi Lagan Safruddin, S. IP menyatakan bahwa tujuan dari diadakannya latihan tempur kota terintegrasi tersebut adalah untuk mengantisipasi kemungkinan gangguan keamanan yang terjadi di wilayah Kodam IV Diponegoro yang mencakup Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Kemajemukan yang ada di wilayah Jawa Tengah sangat mungkin untuk terjadinya friksi di wilayah tersebut.

“Wilayah Jawa Tengah juga terdiri dari berbagai unsur yang majemuk. Gangguan keamanan seperti radikalisme dan terorisme mungkin saja terjadi sehingga latihan tempur ini perlu dilakukan,” katanya.

Dia menambahkan, hal yang tidak kalah penting untuk antisipasi gangguan keamanan adalah deteksi dini melalui kegiatan intelijen. Koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat juga dibutuhkan untuk membangun kepedulian keamanan pada masyarakat.

“Lakukan deteksi dini dengan aktivitas intelijen. Koordinasi dengan  untuk membangun kepedulian terhadap keamanan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Pangdam menjelaskan bahwa era digital seperti sekarang mengubah pola dan gaya hidup masyarakat yang cenderung lebih memadati kawasan perkotaan. Sehingga sangat dimungkinkan terjadinya gangguan keamanan di wilayah perkotaan dan kesiapan tempur kota sangat dibutuhkan.

“Di era digital seperti sekarang masyarakat cenderung untuk memadati kota. Sehingga gangguan keamanan di wilayah kota sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Latihan akan dilaksanakan rutin untuk mematangkan kemampuan pasukan atau rider. “Selamat kepada Yonif 406/yang telah melaksanakan latihan tempur dengan lancar. Kegiatan ini akan dilakukan rutin untuk mematangkan kemampuan pasukan khusus atau rider,” ujarnya.

Kegiatan yang juga disiarkan langsung secara virtual itu juga dihadiri oleh jajaran perwira dari Pangdam IV Diponegoro, Danrem Wijaya Kusuma, Kodim di sekitar eks-karesidenan Banyumas dan Kapolres Purbalingga. (LL/Kominfo).