Purbalingga, Dalam menghadapi perhelatan Pemilu Tahun 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Purbalingga mendeklarasikan Relawan Patroli Cyber (RPC). Relawan ini bertugas melakukan pengawasan konten internet seperti konten hoax atau berita-berita palsu, ujar kebencian dan politisasi SARA (suku, agama, ras dan agama).

Hal tersebut dikatakan Ketua Bawaslu Purbalingga, Misrad bertempat Wisma Catering Purbalingga, Rabu, 6 Desember 2023. Kegiatan tersebut diikuti sebagian besar generasi muda antara lain dari Mahasiswi Unsoed Purwokerto, Media, dan anggota RPC Bawaslu Provinsi Jawa Tengah,

“ Kegiatan ini mengikutsertakan kaum pemuda yang tergolong sebagai Generasi Z dan beberapa diantaranya juga pernah mengikuti kegiatan Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) yang merupakan program Bawaslu RI,” ujar Misrad.

Misrad mengatakan pada pemilu tahun 2024 akan diikuti oleh 60 persen generasi muda, untuk itu generasi muda kita gandeng untuk bersama-sama melakukan pengawasan khususnya di dunia digital. Sebagaimana diketahui bersama Generasi Z ini yang paling dekat dengan dunia internet baik media sosial ataupun platform lainnya.

“Perlu dipahami bahwa potensi pelanggaran Pemilu Tahun 2024 ini bukan hanya di dunia nyata, namun di dunia maya ataupun dunia digitalpun sangat berpotensi adanya pelanggaran. Misalnya saja informasi hoax, politisasi SARA, ujaran kebencian dan kampanye hitam melalui dunia maya. Maka inilah salah satu dasar kita melaksanakan kegiatan hari ini,” tambahnya.

Misrad juga menambahkan money politic juga bisa terjadi di dunia digital salah satunya bisa menggunakan e-wallet, yang mana belum ada perwaslunya. Kami juga berharap agar perwaslu di dunia siber ini bisa segera dibuat sehingga, dapat dengan segera melakukan pengawasan di dunia digital.

Salah satu narasumber, Kabid Infrstruktur TIK, Statistik dan Persandian Dinas Kominfo, Purbalingga, Sapto Suhardiyo mengatakan ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar masyarakat terhindar dari informasi hoax. Diantara yang bisa dilakukan ialah cermati judul berita, hati-hati jika mengandung provokatif, lihat dari mana sumber berita, dan jangan langsung membagikan informasi kepada oranglain.
“Penyebaran hoax dan disinformasi terkait Pemilu ditemukan di berbagai media sosial, hoax Pemilu dapat menurunkan kualitas demokrasi. Hoax, berpotensi memecah belah persatuan bangsa. Pemilu yang seharusnya jadi pesta demokrasi terkikis integritasnya, serta menimbulkan ketidakpercayaan antar warga bangsa hanya karena ulah hoax,” ujarnya.

Sedangkan narasumber kedua Ketua KPU Purbalingga, Zamaahsari A. Ramzah mengatakan generasi muda mempunyai porsi terbesar di pemilu 2024. Generasi muda diharapkan dapat berpartisipasi dalam pemilu yakni bisa ikut menjadi KPPS atau pengawas TPS yang sebentar lagi akan dibuka.

“ Ada sekitar 20.748 anggota KPPS, yang tersebar di 2.964 TPS di wilayah Purbalingga. Disamping itu, setiap TPS juga memerlukan 2 satuan pengamanan yang nantinya akan di isi oleh Satlinmas, dengan jumlah 5.928 orang,” ujarnya.

Kegiatan diakhiri dengan deklarasi Relawan Patroli Cyber (RPC). Salah satu isi deklarasi tersebut ialah komitmen berpartisipasi aktif mengawasi konten hoax, ujaran kebencian, politisasi SARA, dan kampanye hitam di internet dan media sosial, selama tahapan Pemilu dan Pemilihan Tahun 2024. (*)