PURBALINGGA – Pemkab Purbalingga melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) meluncurkan Sistem Informasi Manajemen Harga Pasar (SIMHP), Kamis (9/12) di Pasar Segamas. Sistem ini memberi akses kepada masyarakat untuk bisa mengetahui harga komoditas terkini di 3 pasar rakyat di Purbalingga, yakni Pasar Segamas, Pasar Bobotsari dan Pasar Bukateja.

Plt Kepala Dinperindag Purbalingga Johan Arifin menyampaikan SIMHP memungkinkan informasi tersebut bisa diakses siapapun, dimanapun dan kapanpun secara online, baik melalui aplikasi android ‘SimHP Disperindag Purbalingga’ maupun akses web simhp.purbalinggakab.go.id. Ia menjelaskan, ada 49 jenis komoditas yang ditampilkan di SIMHP.

 

“Inshaallah selambat-lambatnya mulai jam 10:00 WIB sudah update data terbaru. Saya yakin sistem ini akan memberikan manfaat, baik kepada pedagang, konsumen maupun para pengambil kebijakan lainnya terkait perkembangan harga,” kata Johan.

Tidak hanya menginformasikan harga komoditas harian terkini, di dalamnya juga menginformasikan status harga yang terpampang. Apakah terjadi kenaikan, penurunan atau tetap dari harga hari sebelumnya serta besaran kenaikan/penurunan.

Disamping SIMHP, juga diluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) atau layanan pembayaran non tunai kepada pedagang Pasar Segamas. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto, Samsun Hadi mengungkapkan Pasar Segamas menjadi satu-satunya pasar rakyat yang dipilih untuk menjadi pasar piloting QRIS di wilayah eks Karesidenan Banyumas.

“QRIS merupakan opsi pembayaran kekinian menggunakan dompet digital. Di wilayah kerja BI Purwokerto sampai saat ini hampi 140 ribu merchant menggunakan QRIS, ini menunjukan kebiasaan menggunakan transaksi non tunai mulai terbangun,” katanya.

Selain kepada pedagang Pasar Segamas, BI juga membantu para pelaku UMKM di Purbalingga untuk menyediakan layanan QRIS. Layanan transaksi non tunai ini menurutnya menjadi pintu awal untuk digitalisasi. “Termasuk mendorong UMKM di Purbalingga masuk ke platform-platform agar marketnya lebih luas dan peluangnya lebih besar untuk berkembang maju,” katanya.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi S.E., B.Econ., M.M menyampaikan layanan QRIS diharapan tidak hanya Pasar Segamas tapi bisa pasar-pasar pemerintah yang lain. Karena pasar tidak boleh kalah dengan swalayan atau toko-toko modern. “Ini pada dasarnya untuk mempermudah pelayanan,” katanya.

Bupati juga mengapresiasi dengan diluncurkannya SIMHP. Bupati juga mendorong agar OPD lain juga bisa melakukan inovasi-inovasi. “Saya akan challenge kepada para kepala OPD untuk bagaiamana daya kreatifitas inovasi haus terus diluncurkan agar pelayanan kepada masyarakat bisa dilakukan dengan mudah-murah dan cepat,” katanya.

Kinerja OPD ke depan akan dinilai dari bagaimana kreativitas inovasi yang dibangun. Bahkan tahun 2022 akan dilombakan. “Yang paling kreatif dan inovatif ini akan jadi OPD of the year dan akan mendapatkan reward,” katanya.(Gn/Humas)