Purbalingga_Bupati Purbalingga berharap lebaran tahun depan, Bandara Jenderal Besar Soedirman sudah dapat beroperasi. Artinya masyarakat Purbalingga yang biasa mudik menggunakan kendaraan darat, dapat memanfaatkan bandara sebagai alternatif moda transportasi mudik. Hal ini dikatakan Bupati Dyah Hayuning Pratiwi saat menerima kunjungan Menteri BUMN Rini M Sumarno beserta rombongan di bandara Besar Jenderal Soedirman, Rabu (2/10).

Pembangunan bandara Jenderal Besar Soedirman mendapatkan respon antusiasme yang luar biasa dari masyarakat Purbalingga. Setiap bupati Tiwi kunjungan ke daerah-daerah lain dan bertemu dengan perantau-perantau Purbalingga yang ditanyakan adalah kapan bandara jadi.

“Dan masyarakat Purbalingga sudah mengerti, bahwasannya bandara Jenderal Besar Soedirman akan bisa segera dioperasikan sebelum lebaran tahun 2020. Saya yakin, bandara ini akan menjadi ikon kebanggaan masyarakat Kabupaten Purbalingga dan tentunya saya yakin akan semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi Kabupaten Purbalingga. seperti yang dikatakan bu menteri, target bulan Mei 2020, bandara ini segera dapat beroperasional, dan mudah-mudahan proses pembangunannya tidak mendapatkan kendala dan diridhoi,” kata Tiwi.

Kabupaten Purbalingga saat ini sedang menata dan mendorong sektor-sektor unggulan yang nantinya mampu mengungkit keberadaan bandara, salah satunya adalah sektor pariwisata dimana Purbalingga memiliki banyak obyek wisata, salah satunya adalah Golaga. Kabupaten Purbalingga merupakan peringkat ketiga di Jawa Tengah dengan tingkat kunjungan wisatawan tertinggi. Dan berharap dengan adanya bandara Jenderal Besar Soedirman, di tahun 2020 Kabupaten Purbalingga mampu menempati ranking kedua atau pertama dalam hal tingkat kunjungan wisatawan.

Direktur Angkasa Pura II M Awaludinb menuturkan, proses pembangunan bandara Jenderal Besar Soedirman dengan kondisi saat ini sudah 11,1%. Komitmen yang sudah dibuat bersama, bulan Mei 2020 sudah dapat beroperasi. Jadi sebagai operator dari bandara dan kontraktor Hutama Karya berupaya memenuhi janji, agar dapat selesai di bulan Mei 2020.

Dikatakan Awaludin, untuk mempercepat pekerjaan, proyek ini akan digarap selama 24 jam penuh. Kondisi ini mudah dilakukan karena Bandara Jenderal Besar Soedirman merupakan bandara yang tidak ada pergerakan pesawat, sehingga pekerjaan lebih mudah. Dibanding pekerjaan yang dilakukan di bandara yang “in operation”, akan lebih lama karena harus menyesuaikan dengan jam operasi bandara.

Sementara Menteri BUMN Rini M Sumarno saat meninjau Bandara Jenderal Besar Soedirman mengungkapkan, pihaknya sengaja mampir ke Purbalingga untuk melihat “progress report” pembangunan bandara. Pasalnya sebelumnya telah terjadi  komitmen bersama, bahwa bandara ini dapat selesai pada bulan Mei 2020, dengan harapan saat musim libur atau mudik lebaran sudah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Terlebih saat ini sudah mulai memasuki musim hujan, sehingga harus didorong dan dipercepat pekerjaannya. Apalagi ditemukan sedikit permasalahan berupa adanya tanah yang lembek sepanjang 1600 X 30 meter, sehingga perlu diperkuat dengan dipasang kolom-kolom beton. Nantinya setiap dua setengah meter harus dibuat kolom-kolom.

Untuk mempercepat pembangunan, ditarget pada akhir tahun ini, terminal sudah mulai dibangun disamping dimulainya  pengecoran untuk runway. (u_humpro)