PURBALINGGA – Target kunjungan wisata di Jateng tahun 2015 optimis tercapai. Optimisme ini karena sektor pariwisata hampir tidak terpengaruh gejolak ekonomi yang terjadi belakangan ini. Hingga triwulan III kunjungan wisatawan ke seluruh daya tarik wisata di Jateng sudah mencapai 24, 9 juta orang. Target tahun ini tidak berbeda jauh dengan tahun 2014 silam sebanyak 25 juta orang.

“Meski terjadi kelesuan ekonomi, namun sektor pariwisata tetap bertahan. Kunjungan wisatawan ke Jateng bisa tercapai,” kata Kepala Seksi Pengembangan Produk Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Jateng, Ir H Prambudi Trajutrisno, MM, M.Si, pada pembukaan workshop sadar wisata di ruang pertemuan Planetaquarium Toyosuka, Taman Wisata Purbasari Pancuranmas, Purbayasa, Selasa (3/11).

Workshop tersebut diikuti 70 orang peserta yang berasal dari pengelola daya tarik wisata, pengusaha hotel, operator outbond, biro wisata, kelompok sadar wisata, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait di jajaran Pemkab Purbalingga, pedagang di lokasi daya tarik wisata dan pemandu wisata.

Prambudi merinci, hingga triwulan ketiga (September) 2015, kunjungan wisatawan ke seluruh daya tarik wisata di Jateng mencapai 24.900.596.  Jumlah tersebut terdiri atas 227.865 wisatawan mancanegara (wisman) dan 24.672.731 wisatawan Nusantara (wisnus). ’’Di banding bulan yang sama tahun 2014, yakni 21.845.805 wisatawan, maka tahun ini naik 14%,’’ katanya.

Prambudi menambahkan, berdasarkan data, jumlah kunjungan wisatawan ke Jateng tahun lalu 30.271.679 orang, terdiri atas 29.852.095 wisnus dan 419.584 wisman. ’’Tahun 2014 target kami 25 juta wisatawan, jadi tahun lalu pun sudah melebihi target,’’katanya.

Tahun 2015, lanjut Prambudi, target yang ditetapkan tidak jauh berbeda. Data yang sudah masuk baru sampai triwulan ketiga. ’’Jika ditambahkan data bulan Oktober hingga Desember dipastikan jauh melebihi target,’’ katanya.

Prambudi menegaskan, pihaknya sangat optimistis target tahun ini juga terlampaui. Sebab, pada pertengahan bulan ini saja akan ada tambahan 2.000 wisatawan Eropa yang akan mendarat di Pelabuhan Tanjung Emas, dengan kapal pesiar (cruise) Volendam. Selain itu ada kegiatan lain seperti program ‘Ayo Dolan ke Museum’ dengan Museum Mart-nya. “Kami bersama SKPD pengelola pariwisata se-Jateng terus melakukan promosi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan,” katanya.

Dibagian lain Prambudi memuji pembangunan kepariwisataan di Purbalingga. Dalam hal destinasi, Purbalingga sudah bagus dan patut dipromosikan. “Perlu dibenahi lagi papan penunjuk arah menuju lokasi daya tarik wisata,” katanya.

Sementara itu, kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga, Drs Subeno, SE, M.Si menyatakan, Purbalingga terus menggejot dan melakukan terobosan pembangunan pariwisata agar bisa menjadi kabupaten nomor satu dalam kunjungan wisata.

“Purbalingga ingin seperti di Bali, semua tempat nuansanya wisata. Mulai dari bandara, hotel, rumah makan, dan tempat-tempat yang dikunjungi merupakan lokasi wisata. Hal ini tentu sangat mungkin bisa terjadi di Purbalingga,” kata Subeno.

Subeno mengatakan, untuk mengembangkan wisata di Purbalingga harus ada faktor pembeda dengan dengan daerah lain. Misalnya, dalam hal persaingan waterpark, Purbalingga harus memiliki strategi menambah wahana baru yang berbeda dan tidak ada di daerah lain. Disisi lain, Purbalingga mencoba menjual wisata Campsite fivestar, kemah ala hotel berbintang. “Wisatawan mulai cenderung menikmati wisata yang berbeda, mereka sudah bosan menginap di hotel, dan ingin menikmati di alam terbuka, namun dengan fasilitas seperti di hotel berbintang,” kata Subeno.

Disisi lain, Purbalingga juga mengembangkan pemberdayaan masyarakat wisata dengan desa-desa wisata. Setiap desa wisata memiliki keunikan lokal yang berbeda satu sama lain. (y)