PURBALINGGA- Menjelang pelaksanaan pemilu serentak pada 17 April 2019 masyarakat khususnya umat muslim dapat mewujudkan nilai shalat berjamaah yakni dengan saling menghormati sesama jamaah dan juga berkata baik ketika mengingatkan imam shalatnya apabila ada khilaf atau kesalahan dalam memimpin shalat. Hal itu disampaikan KH Ahmad Muhdzir SAg MM dari Kantor Kementerian Agama Kab Purbalingga dalam tausiyahnya usai pelaksanaan shalat subuh berjamaah di Masjid Annaba Desa Selaganggeng Kec Mrebet.

Menurut KH Muhdzir, nilai kebaikan dalam shalat berjamaah baik diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat yakni menghormati perbedaan, dicontohkan apabila ada jamaah lain yang berbeda pada salah satu gerakan ketika shalat, maka jamaah lainnya tidak boleh marah atau bahkan menghentikan gerakan tersebut karena akan membatalkan shalat. Demikian pula dengan pemilu, perbedaan pilihan maupun beda partainya janganlah saling menghina, saling menghujat dan menjelekkan.

“Kalau masih saja beda pendapat itu menjadikan kita saling ejek, saling hujat saling hina dan menebar kebencian, maka artinya shalat kita tidak bernilai, dan kita tidak akan menerima keutamaan shalat berjamaah 27 derajat,” tutur KH Muhdzir, Senin pagi (08/04).

KH Muhdzir melanjutkan, nilai kebaikan shalat berjamaah berikutnya adalah cara mengingatkan imam shalatnya, yakni dengan kalimat thayibah “subhanalloh” untuk jamaah laki-laki dan sekali tepuk tangan untuk jamaah perempuan. Imam shalat adalah manusia biasa yang tak luput dari kekeliruan, salah maupun dosa, namun tata cara mengingatkan kesalahan itu tentunya harus dengan kalimat yang baik, dan seperti halnya dalam kehidupan bernegara ketika pemimpin melakukan kesalahan, rakyat mengingatkan dengan kata-kata yang baik.

“Dalam berjamaah tidak boleh mengingatkan imam dengan menghujat, mencela apalagi menghinakan, maka ingatkan pemimpin kita juga terapkan dengan nilai baik dari shalat berjamaah yaitu dengan santun dan bahasa yang baik,” kata KH Muhdzir.

Sementara Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM yang hadir dalam subuh berjamaah bersama warga Desa Selaganggeng didampingi suami Rizal Diansyah SE, Sekretaris Daerah Wahyu Kontardi SH beserta sejumlah pejabat Pemkab Purbalingga mengajak seluruh warga Selaganggeng dan warga Kec Mrebet untuk sukseskan pemilu serentak dengan hadir di TPS berikan hak suaranya.

“Monggo sareng-sareng rawuh ke TPS berikan suaranya, namun saya minta warga Selaganggeng tetap guyub rukun walaupun berbeda pilihan dan mengutamakan persatuan dan kesatuan, jangan sampai terpecah belah, tetap jaga kerukunan,” kata Plt Bupati Dyah H Pratiwi.

Sebelumnya Camat Mrebet Sadono SSos MSi menyampaikan pelaksanaan pemerintahan berjalan baik dengan sinergitas dan koordinasi Forkopimcam Mrebet, Kepala UPT dan Korwil, para Kepala Desa dan juga instansi serta lembaga pemerintah lainnya. Untuk pelaksanaan pembangunan, Sadono sampaikan bahwa Kec Mrebet digelontor anggaran pembangunan mencapai Rp. 40.916.202.000, yang terdiri dari kegiatan pembangunan ke PU-an sejumlah Rp 10 miliar dan anggaran lainnya sejumlah Rp 30 miliar dari alokasi Bantuan Gubernur, bantuan khusus dan alokasi lainnya yang bersumber dari APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten.

“Kami sampaikan terima kasih kepada Pemkab Purbalingga dalam pelaksanaan subuh berjamaah kali ini atas banyaknya bantuan yang kami terima yaitu paket rasbangga dan lele untuk 352 warga, bantuan alat kesehatan, alat pertanian dan bibit tanaman, PMT ibu hamil, PMT ballita serta bantuan untuk takmir masjid Annaba,” kata Sadono. (t/ humpro2019).