PURBALINGGA, HUMAS – Pembangunan jembatan Linggamas diatas sungai Klawing yang menghubungkan wilayah Kabupaten Banyumas di Desa Kalipetir, Kecamatan Kalibagor dan wilayah Purbalingga di Desa Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon, dimulai pembangunannya, Kamis (19/7). Jembatan ini diharapkan akan mendukung perkembangan wilayah perbatasan dan perekonomian di dua kabupaten. Tahap I pembangunan akan menelan dana Rp 16,45 milyar.
            Pencanangan pembangunan jembatan itu dilakukan oleh dua bupati masing-masing Bupati Banyumas Drs H Mardjoko, MM, dan Bupati Purbalingga Drs H Heru Sudjatmoko, M.Si. Pencanangan dilakukan dari dua sisi, di Desa Petir dan di Desa Kedungbenda. Pencanangan ditandai dengan pembukaan selubung proyek.
            Asisten Ekonomi Pembangunan Kesra Pemkab Banyumas Tjujun Sunarti Rochidie  mengatakan,  Detail Enginering Design (DED) pembangunan jembatan digarap oleh pemkab Purbalingga pada tahun 2011. Panjang jembatan direncanakan 140 meter yang terdiri dari tiga bentang dan lebar 9,5 meter. Biaya seluruhnya diperkirakan sebesar Rp 45,5 milyar.
”Pada tahap I pembangunan akan mengerjakan bangunan bawah berupa abutmen dan pilar serta sebagian urugan untuk oprit jembatan,” jelas Tjujun.
Dijelaskan Tjujun, sumber dana pembangunan jembatan Linggamas berasal dari Pemkab Purbalingga Rp 7,5 milyar, Banyumas Rp 5 milyar dan Bantuan Pemprov Jatneg Rp 5 milyar. Bantuan Pemprov Jateng dilewatkan melalui APBD Purbalingga dan Banyumas masing-masing Rp 2,5 milyar. Dari dana tersedia, setelah dilakukan pelelangan melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemkab Banyumas, nilai pekerjaan tahap I berkurang menjadi Rp. 16,45 milyar dan pemenang. Rekanan pemenang PT Krakatau Indah Purwokerto dengan waktu pekerjaan selama 180 hari kalender.
”Keberadaan jembatan Linggamas, kelak akan memberikan manfaat langsung bagi pengguna jalan dan manfaat tidak langsung bagi pertumbuhan wilayah dan perekonomian kabupaten Banyumas dan Purbalingga,” kata Tjujun.
Dirintis Sejak 2009
Sementara itu Bupati Banyumas Mardjoko mengatakan, pembangunan jembatan Linggamas dirintis sejak tahun 2009. Ketika itu, Purbalingga masih dipimpin Bupati Triyono Budi Sasongko, dan wakil bupati Heru Sudjatmoko.
”Saat bulan puasa ketika tahun 2009, saya mencoba melintasi sungai Klawing dengan menaiki perahu. Saya langsung menelpon Pak Heru dan mengajak untuk membangun jembatan yang menghubungan wilayah Purbalingga dan Banyumas. Namun, jawaban Pak Heru, dia bilang masih jadi wakil bupati. Saya jawab, nanti dibangunnya setelah Pak Heru dadi Bupati, ternyata sekarang sudah jadi bupati dan pembangunan jembatan terwujud,” kata Mardjoko.
Dukung Bandara
Mardjoko juga menyatakan, jika jembatan Linggamas telah diselesaikan akan mendukung rencana pengembangan lapangan udara Wirasaba yang dikelola TNI AU  menjadi bandara komersiil. Mardjoko mengaku pihaknya sudah melakukan kontak dengan Pangkoop TNI AU.
”Setelah ada tanda tangan MoU maka tinggal ditindaklanjuti ke Kementerian Perhubungan. Saat ini sudah semakin jelas, sehingga nantinya jika bandara sudah terwujud maka sektor usaha mikro kecil menengah, tenaga kerja dan sektor perekonomian lainnya akan menambah kesejahteraan bagiwarga Banyumas dan Purbalingga,” kata Mardjoko.
Kepala Bakorwil III Banyumas Ir Satriyo Hidayat mengatakan, perbatasan dua wilayah kabupaten/kota seringkali  kurang tersentuh dengan baik. Namun, di Banyumas dan Purbalingga, penanganan perbatasan dikelola secara baik. ”Pemprov Jateng sangat mendukung komitmen kedua kabupaten, Banyumas dan Purbalingga. Kami akan mengawal terus pembangunan jembatan ini,” kata Satriyo Hidaya.
Pengembangan Jateng Bagian Barat
Sementara itu Bupati Purbalingga Heru Sudjatmoko mengatakan, pembangunan jembatan Linggamas akan dilakukan dalam dua tahun anggaran. Bupati heru meminta warga untuk bersabar, termasuk jalan di wilayah Kecamatan Kemangkon. ”Nantinya, jalan akan diperlebar dan diperbaiki, namun saya mohon warga masyarakat untuk bersabar,” pinta Heru.
Heru juga mengatakan, keberadaan jembatan akan mendukung pengembangan Lapangan Udara (Lanud) Wirasaba. ”Jika Lanud Wirasaba sudah menjadi bandara komersial, maka akan menjadi bagian pengembangan wilayah Jateng bagian Barat, dan akan menandatangkan investor untuk wilayah eks karesidenan Banyumas,” kata Bupati Heru. (Humas/yit)