PURBALINGGA- Jembatan penghubung dua desa di dua kecamatan yakni Desa Pepedan Kecamatan Karangmoncol dan Desa Tetel Kecamatan Pengadegan tahun 2017 segera di bangun. Janji ini disampaikan Bupati Purbalingga, Tasdi saat memantau lahan yang akan digunakan sebagai jalan penghubung sampai dengan jembatan.

Tasdi mengatakan jembatan dan jalan  akan segera di bangun pada tahun 2017 jika kepala desa Pepedan bisa menyediakan lahan dengan lebar 9 meter. Lebar 9 meter ini diperlukan agar kedepan dengan perkembangan jaman tidak melakukan pelebaran jalan lagi.

“Kalau tahun ini bisa disediakan lahan maka tahun depan pembangunan jalan dan jembatan bisa digarap,” kata Tasdi di sela-sela kegiatan Jum’at Subuh Berjama’ah, Jum’at (29/4).

Tasdi mengatakan tahun ini Detail Engineering Design (DED) jembatan akan laksanakan pada APBD Perubahan Tahun 2016. Bupati berharap DED bisa rampung, dan 2017 bisa dilaksanakan pembangunan konstruksi.

Hadi Iswanto Kasubid di Bappeda Purbalingga mengatakan anggaran pembangunan jalan dan jembatan diperkirakan menelan anggaran Rp. 30 miliar. Dengan lebar jembatan 7 meter panjang 130 meter, sedangkan untuk lahan jalan Bappeda mengusulkan 3 opsi yakni di jalan yang telah ada lewat MI Muhamadiyah, Lewat tengah dan lewat depan tugu Perjuangan Siliwangi.

“Sedangkan untuk kontruksi jembatan, nantinya akan menunggu hasil DED”, kata Hadi Iswanto

Kepala Bapermas, R. Imam Wahyudi mengatakan untuk mempercepat proses pembangunan jembatan, khususnya pembuatan jalan nantinya akan dianggarkan dengan kegiatan Karya Bakti TNI. Kegiatan ini akan dianggarkan pada anggaran perubahan.

“Pelaksananan Karya Bakhti TNI akan dilaksanakan dengan dua tahap, hal melihat lahan yang panjang yang tidak memungkinkan dilaksanakan satu tahap,” kata Imam.

Imam menambahkan pelaksanaan Karya Bhakti TNI dengan tujuan pembuatan jalan makadam. Pembuatan jalan ini agar pada tahun 2017 tinggal meningkatkan kapasitas jalannya, menjadi aspal.

Sedangkan kepala Desa Pepedan, Zahid Zuriatno mengatakan kesiapannya menyediakan lahan untuk jalan. Penyedian lahan nantinya akan dirapatkan dalam musyawarah desa, dengan memperhatikan pertimbangan dari berbagai tokoh masyarakat.

“Pada intinya masyarakat Desa Pepedan siap menyediakan lahan, namun kita perlu rembugan dulu agar bisa mencari solusi yang terbaik,” pungkas Zahid (Sapto Suhardiyo)