konseling

PURBALINGGA, HUMAS – Perkembangan remaja dalam era globalisasi dewasa ini cenderung berperilaku menyimpang. Pergaulan bebas dan perilaku beresiko hamil telah banyak mengisi ruang pemberitaan banyak media. Adanya realita seperti itu, diperlukan bekal pengetahuan dan pendekatan bimbingan yang sejalan dengan perkembangan pergaulan remaja.

“Jangan sampai remaja kita mencari tahu tentang kesehatan reproduksi dengan cara sembunyi-sembunyi. Karena biasanya yang didapatkan tidak sesuai dengan harapannya,” tutur Konselor Sekolah pada SMP Negeri 3 Purbalingga, Dra Niken Damaryati MMPd Kons pada Pelatihan Kesehatan Reproduksi Remaja di Operation Room Graha Adiguna Purbalingga, Kamis (23/2).

Pelatihan dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta bekerja sama dengan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Purbalingga. Peserta pelatihan adalah para pelajar dari sejumlah SMA/SMK dan MAN di wilayah Kabupaten Purbalingga. Masing-masing sekolah mengirimkan 5 pelajar dan satu guru pembimbing.

Pada acara itu, disampaikan materi tentang Permasalahan Usia Remaja oleh Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UAD Suci Musvita Ayu SKM MPH dan Menanggapi Perkembangan Remaja dengan Konseling oleh Dra Niken Damaryati MMPD Kosns dari BKBPP Purbalingga.

Niken Damaryati lebih jauh menyarankan para remaja/pelajar suka mencari tahu tentang pendidikan kesehatan remaja dan reproduksi remaja dengan cara memberi tahu kepada orang lain. Seperti mencari tahu dari orang tua, guru atau kegiatan-kegiatan seminar dan pelatihan yang berisi materi reproduksi remaja. Melalui cara-cara itu, lanjut Niken yang juga salah seorang konselor BKBPP Purbalingga, remaja akan mendapatkan informasi yang sesungguhnya mengenai kesehatan reproduksi remaja. “Saat ada teman yang bermasalah, kalian bisa menjadi konselor sebaya,” tandasnya.

Pelatihan yang berlangsung sehari ternyata mendapat sambutan positif dari para guru pembimbing. Mereka bahkan menginginkan ada tindak lanjut kegiatan serupa di lingkungan sekolah. “ Mestinya ada pelatihan tingkat lanjut, agar para siswa lebih memehami pendidikan kesehatan remaja sehingga mampu berperan sebagai konseling sebaya,” kata salah seorang guru pembimbing saat sesi tanya jawab.

Panitia pelaksana pelatihan, Yuniar Wardani SKM MPH menuturkan, pelatihan dimaksudkan untuk membentuk kegiatan konseling sebaya pada 15 sekolah yang diundang. Dari lima orang peserta yang dikirimkan sekolah nantinya akan mendapat pendampingan dari mahasiswa KKN selama pelaksanaan KKN berlangsung. Harapannya, setelah siswa mampu, dapat menarik minat  pelajar lainnya sehingga bisa berkembang.

Dia mempersilahkan tindak lanjut pelatihan serupa kepada BKBPP, agar dapat memantau sekaligus menjadi tempat curhat remaja di Purbalingga. “Bila kalian membutuhkan pendampingan, silahkan saja berkirim email ke alamat damaryantiniken@yahoo.co.id,” tandasnya. (Humas/Hr)