PURBALINGGA INFO- Menjadi kekhawatiran tatkala data menyebutkan bahwa anak usia sekolah yang tidak bersekolah di Desa Panusupan, Kecamatan Rembang menembus puluhan anak. Diperlukan langkah nyata agar dampak dari angka tidak sekolah tidak berdampak sistemik dan destruktif di kemudian sehingga khususnya di Dusun Bojongsana Panusupan tetap berdaya.

Dihubungi via telepon Ahad (4/6/2023), Ketua Pemberdayaan Pemuda Panusupan, Yatno mengaku saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya dengan mengadakan pelatihan berdagang berbasis daring bagi para generasi muda bahkan usia dini agar kelak mereka bisa mandiri.

“Kami kemarin dari tanggal 30 Mei sampai 1 Juni 2023 melakukan pelatihan berdagang berbasis daring di MIM Bojongsana yang diikuti beberapa anak,” katanya.

Bojongsana yang letaknya jauh dari kota menjadi tantangan tersendiri agar tidak kalah dengan daerah lain yang memiliki sumber daya mapan. Pada pelatihan yang ditatar oleh narasumber Kampung Marketer Karangmoncol tersebut, peserta diajari bagaimana membuat sosial media, meletakkan produknya di platform dan lain sebagainya.

“Kami menggandeng Kampung Marketer. Diajari membuat fan page Facebook, Instagram dan bagaimana menaruh produk di salah satu market place,” ujarnya.

Untuk Bojongsana sendiri ada produk yang seharusnya dikenal luas seperti kripik tempe. Potensi lain yang ada di Bojongsana diharapkan bisa lebih dipasarkan sehingga dampak ekonomi dirasakan menyeluruh oleh warga Bojongsana dan kesejahteraan lebih komprehensif.

“Kami punya potensi. Salah satunya produk kripik tempe dan juga olahan hasil pertanian lain yang seharusnya bisa lebih dikenal secara luas,” tutupnya. (* Kominfo).