PURBALINGGA  – Sebanyak 299 siswa siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Bobotsari beserta orang tua wali, Rabu (11/5) di Bale Apoeng Bojongsari di wisuda/dilepas oleh pihak sekolah. Pelepasan yang ditandai dengan penyerahan penghargaan wisudawan terbaik peraih nilai Ujian Nasional (UN) tertinggi untuk setiap jurusan diserahkan langsung Bupati Purbalingga Tasdi kepada enam peserta dari jurusan IPA dan IPS.
Dalam sambutannya, Bupati Purbalingga Tasdi meminta, agar para alumni untuk ikut berkontribusi membangun Purbalingga. Menurutnya, walaupun keberadaan sekolah tersebut di wilayah pinggiran, namun alumni juga diminta untuk ikut handarbeni, angrungkepi serta mulat sariro hangrasa wani terhadap Kabupaten Purbalingga.
“Walaupun SMAN 1 Bobotsari sekolah pinggiran, akan tapi semua harus bisa ikut handarbeni, rumangsa wajib hangrungkebi, mulat sarira hangrasa wani atau  merasa ikut memiliki, merasa wajib membela, melihat badan mawas diri terhadap Kabupaten Purbalingga,”pintanya.
Untuk itu, sambung bupati, pihaknya yang juga merupakan alumni SMAN 1 Bobotsari 28 tahun yang lalu,  menyampaikn terimakasih kepada seluruh guru-guru dan tenaga kependidikan di SMAN 1 Bobotsari yang sudah membesarkan para alumni, sehingga ikut mengantar dirinya menjadi orang nomor satu di Purbalingga
“Oleh sebab itu, saya mohon doa restu kepad guru, para siswa, serta alumni agar ikut menyengkuyung dan ikut berkontribusi terhadap pembangunan di Purbalingga. Karena diawal kepemimpinannya, masih banyak kekurangan, sehingga mohon diberikan arahan, dukungan untuk bagaimana membangun Purbalingga agar diberikan kekuatan dalam mensejahterakan rakyat,”pintanya.
Bupati berharap, kepada siswa siswi yang baru saja menyelesaikan pendidikanya agar terus meningkatkan belajar. Untuk yang melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan selanjutnya, para alumni diminta terus meningkatkan belajar dan yang tidak melanjutkan sekolah tidak usah patah semangat.
“Untuk yang bisa melanjutkan sekolah, saya minta untuk meningkatkan terus belajarnya, dan yang tidak melanjutkan, jangan patah arang, tingkatkan performa, keahlian melalui kursus-kursus untuk meningkatkan keahlian, ketrampilan dalam bidang apapun,”katanya.
Diakhir sambutannya, bupati mengajak, agar apapaun keadaannya harus banyak bersyukur. Selain itu, bupati juga akan terus berkomitmen khususnya untuk meningkatkan dan memajukan dunia pendidikan di Purbalingga. Menurutnya, pihaknya merasa malu, karena di satu sisi Purbalingga yang mempunyai visi berdaya saing, akan tetapi sumber daya manusia (SDM)-nya dalam indeks pembangunan manusia (IPM)-nya ada di urutan ke 25 dari 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah. Dengan posisi tersebut, menjadi pekerjaan rumah (PR) terberat dalam kepemimpinannya untuk dituntaskan. Untuk itu, selain mendukung program Presiden melalui Kartu Indonesia Pintar, pihaknya juga sudah meluncurkan Kartu Purbalinga Pintar untuk mengantar anak-anak di Purbalingga usia Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tidak bisa sekolah karena ketiadaan biaya agar dapat bersekolah. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) juga tidak hanya mendukung dari segi pendanaan, akan tetapi mendukung dari aspek manajemen, sarana prasarana (sarpras) dan aspek anggaran, hal tersebut juga disinergikan dan dikolaborasikan agar nantinya pendidikan di Purbalingga semakin maju, tandas bupati. (Sukiman)