PURBALINGGA – Sebanyak 195 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik pengentasan kemiskinan dan reguler di Kabupaten Purbalingga. Pelaksanaan KKN ini berlangsung mulai tanggal 5 Januari sampai 5 Februari 2019 mendatang.

Wakil Rektor UMP Dr Anjar Nugroho SAg MSi mengatakan mahasiswa KKN UMP harus bisa memakmurkan masjid di desa ia tinggali. “KKN kali ini seharusnya ada 197 mahasiswa, namun 2 mahasiswa belum memenuhi syarat karena belum lancar membaca Al-Quran. Sebab mahasiswa KKN UMP ini nantinya harus bisa memakmurkan masjid,” katanya dalam sambutanya pada acara penerimaan mahasiswa KKN UMP di Pendopo Dipokusumo, Senin (7/1/2019).

Pihaknya juga ingin menunjukan bahwa pendidikan mahasiswa UMP bercirikan tentang keislaman. Untuk mahasiswa laki-laki diharapkan bisa/mampu menjadi imam dalam sholat. Selain itu juga tentunya mahasiswa KKN UMP bisa menjadi teladan yang baik bagi masyarakat.
Mewakili pimpinan Universitas, Ia tidak ingin mendengar berita-berita buruk dari mahasiswa KKN baik itu tawuran, kelahi, kabur nggak ada kabar/izin, dan sebagainya.

“Nanti dalam program subuh berjamaah akan ada sidak dari DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) untuk memastikan apakah betul betul dilaksanakan atau tidak. Jangan jangan nanti masih pada tidur, hal itu harus diperhatikan dan dibiasakan,” katanya.

Ia berpesan agar dalam menjalani KKN harus serius, yakni keseriusan bisa kita wujudkan dalam kegembiraan dan gembira dalam keseriusan. Sehingga KKN dijalani tidak dengan beban tapi dengan suka cita.

“Kalau dalam agama kita mengenal dengan ikhlas yaitu menerima situasinya, terima KKN dengan lapang dada, kemudian muncul melakukan sesuatu yang tanpa ada beban, akan tersiksa kalau dengan beban,” ujarnya.

Plt Bupatri Purbalingga yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum Sekda Kabupaten Purbalingga Tri Gunawan Setyadi SH MH menyampaikan ia mendukung KKN pengentasan kemiskinan dan reguler dari UMP ini. “Hal ini mengingat upaya penangulangan kemiskinan merupakan prioritas utama dalam mewujudkan visi Purbalingga,” katanya.

Sesuai data BPS penduduk Purbalingga tingkat kemiskinan tahun 2017 adalah 18,80% atau 171.880 jiwa. Sedangkan tahun 2018 turun menjadi 15,62% (144.160 jiwa). Artinya telah mengentaskan sebanyak 27.720 jiwa miskin menjadi tidak miskin.

Berbagai program dan trobosan penangulangan kemiskinan diantaranya : Rehabilitasi RTLH, Program Kartu Purbalingga Sehat, Kartu Purbalingga Pintar, Jambanisasi, gerakan Hidup Bersih Bersama Masyarakat, Bela-beli Produk Purbalingga, Bantuan orang dengan Kecacatan Berat (ODKB), Pembanguan dan pengembangan RS, bantuan permodalan bagi pelaku UMKM dengan program subsidi bunga, penyelenggaraan pelatihan bagi calon tenaga kerja, dan lainnya.

“Tahun 2019 akan ada program rantang kasih yakni makanan gratis untuk orang yang hidup sebatangkara dengan usia lebih dari 60 tahun, tidak mempunyai anak atau hidup sendirian. Akan diberikan kepada mereka juga dalam rangka lebih meningkatkan peran UMKM yang menyediakan makanan untuk mereka,” katanya.(Gn/Humas)