PURBALINGGA, INFO – Guna mematangkan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purbalingga adakan rapat Koordinasi (Rakor) lintas sektoral. Rakor yang dihadiri oleh jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga dan forkompimda diadakan pada Selasa (6/2) di Wisma Asri Tien Catering Purbalingga.

Ketua KPU Purbalingga, Zamaahsari Ramzan mengatakan tujuan Rakor tersebut untuk menghimpun masukan dari berbagai pihak terkait agar persiapan Pemilu 2024 di Kabupaten Purbalingga semakin matang. Dia juga mengatakan, mulai besok (7/2) hingga Sabtu (10/2) KPU Purbalingga akan mendistribusikan kotak suara ke 18 kecamatan.

“Bagi staf bapak-ibu yang dari luar butuh pindah tempat pemilihan bisa dilayani maksimal besok (7/2) pukul 23.59. Di lapas nantinya juga kami sediakan TPS khusus dengan petugas KPPS dan pengawas dari pihak lapas,” ujarnya.

Kapolres Purbalingga, AKBP Hendra Irawan mengatakan pihaknya telah menyiapkan personil untuk mengamankan jalannya Pemilu pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang dan juga personil pengamanan pada saat distribusi kotak suara. Pihaknya akan mensupport, fokus, dan serius dalam pengamanan Pemilu 2024.

Sementara itu, pimpinan rapat yang sekaligus Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu, Catur Sigit Prastyo mengatakan untuk pendaftaran Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) yang akan dilayani maksimal besok (7/2) adalah yang memenuhi 4 syarat. Syarat DPTb tersebut antara lain bertugas di tempat lain, menjalani rawat inap di rumah sakit, tertimpa bencana, dan sedang menjalani tahanan di lapas.

Catur menambahkan, kesiapan KPU Purbalingga antara lain Sumber Daya Manusia (SDM) yang terdiri dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sebanyak 90 orang, Panitia Pemungutan Suara (PPS) 717 orang, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 20.748 orang. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan BPBD Purbalingga dan Pemdes guna mengantisipasi potensi bencana.

“Untuk TPS berada di dekat bangunan Gedung untuk mengantisipasi adanya angin puting beliung yang bisa merusak tratag,” pungkasnya. (fph/kominfo)