PURBALINGGA – Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mendorong para petani di kabupaten Purbalingga untuk memanfaatkan mekanisasi pertanian dalam mengolah lahan pertaniannya. Hal ini disampaikan Menteri Amran Sulaiman saat berkesempatan mengunjungi kegiatan percepatan tanam dengan mengoptimalkan pemanfaatan alat mesin petanian (Alsintan) di lahan pertanian Desa Kembangan Kecamatan Bukateja, Purbalingga.

Menurut Mentan Amran Sulaiman, pemanfaatan alsintan lebih menguntungkan karena dapat mengemat waktu pengolahan tanah, menghemat biaya produksi, kemudian masa tanamnya bisa lebih cepat, sehingga dalam satu tahun bisa dua atau tiga kali tanam.  “Kita dorong terus masyarakat untuk mengoptimalkan alsintan yang ada. Karena banyak sekali manfaatnya. Ujungnya adalah untuk peningkatan kesejahteraan petani,” ujar Menteri Amran Sulaiman di dampingi Bupati Purbalingga H. Tasdi, SH, MM dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Purbalingga, Selasa (8/5).

Mentan melihat apa yang dilakukan para petani di kabupaten Purbalingga merupakan contoh yang sangat bagus. Pemanfaatan alsintan dilakukan secara berkelompok dengan membentuk brigade. Tujuannya, dapat mengoptimalkan alat mesin, mempermudah kontrol, perbaikanya mudah, biayanya murah, dan hasilnya bisa tiga kali lipat.

“Kami membentuk brigade seluruh Indonesia. Sehingga setiap bantuan pemerintah tidak boleh dilakukan kalau bukan dalam bentuk brigade,” katanya.

Perhitungan Kementan, jika pengolahan tanah dengan kapasitas traktor yang sudah dibantukan sejumlah 250 – 300 unit mampu mengolah lahan 50.000 hektar per hari. Artinya, lanjut Amran, ada 1,5 juta hektar sebulan. “Kalau 1,5 juta hektar per bulan artinya kita ini sudah lebih dari kebutuhan untuk padi, jagung, dan lainnya. Kebutuhan kita per bulan sudah lebih dari cukup,” tambahnya.

Diungkapkan, selama pemerintahan Presiden Jokowi, kementerian yang dipimpinya sudah mendistribusikan bantuan mencapai 250 .000 hingga 300.000 unit alsintan. Jumlah itu meningkat 2000 persen dibanding sebelum dirinya menjabat menteri.

Sementara itu saat berdialog dengan petani, Arman meminta petani untuk tidak sedikit-sedikit mengeluh. Karena, jika petaninya gampang mengeluh maka bantuan alsintan yang sudah diupayakan pihaknya tidak akan berguna. “Jika petani disini mindsetnya salah maka tidak akan dapat berbuat banyak. Tapi kalai mindsetnya benar maka tanah ini musim keringpun dapat ditanami. Kenapa, karena mereka akan gali sumur untuk mengairi,” jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian Purbalingga Ir. Lili Purwati menuturkan, luas tanam program percepatan tanam dengan mengoptimalisasi pemanfaatan alsintan dilakukan pada luas lahan 221 hektar. Sedangkan target luas tanam kabupaten Purbalingga seluas 44.000 hektar.

Untuk mencapai target tersebut, lanjut Lili, pihaknya terus mengoptimalkan pengolahan lahan pertanian dengan menggunakan alat mesin pertanian seperti traktor dan mesin lainnya. Meski sudah cukup banyak alsintan yang disalurkan kepada petani namun menurut Lili, yang paling efektif digunakan adalah alsintan jenis traktor roda empat.

“Kalau traktor roda empat sebanyak tiga unit dijalankan bersama-sama ada yang singkal, ada yang menghaluskan dan siap tanam. Tiga traktor itu dalam waktu empat jam bisa merampungkan 5 hektar,” jelasnya.

Sehingga, lanjut Lili, jika tiga unit itu operasionalnya dalam satu hari selama 12 jam, maka luas lahan yang dapat digarap mencapai 15 hektar. Menurut Lili, hal itu sangat efektif dalam pengolahan lahan pertanian. “Tadi kami minta Pak Menteri (Arman-red) untuk bantuan traktor roda empat untuk dapat diperbanyak,” katanya. (Hr/humas)