PURBALINGGA – Berdasarkan data  Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Purbalingga dalam survey sosial ekonomi nasional (Susenas) Tahun 2014, jumlah penduduk yang mengalami rawan pangan terbagi dalam dua kategori. Penduduk sangat rawan pangan atau dengan konsumsi kurang dari 1.400 kkal per kapita perhari sebanyak 8,97 persen dan penduduk rawan pangan, yaitu  yang konsumsi pangannya antara 1.400-1.800 kkal per hari per kapita sebanyak 34,69 persen. Sebaliknya,  penduduk  tahan pangan atau yang masyarakatnya konsumsi pangannnya diatas 1.800 kkal per hari per kapita sebanyak 56,34 persen.

“Untuk itu, program percepatan penganekaragaman konsumsi pangan diharapkan dapat mengurangi terjadinya penduduk sangat rawan dan rawan pangan,”terang Kepala Badan Pelaksana Penyuluh Dan Ketahanan Pangan (BP2KP) Kabupaten Purbalingga, Ir Lili Purwati saat melaporkan kegiatan pada acara Rapat Koordinasi (Rakor) Dewan Ketahana  Pangan (DKP) Tingkat Kabupaten Purbalingga Tahun 2015 yang diikuti seluruh anggota DKP Kabupaten Purbalingga di Ruang Ardilawet Gedung A Setda Purbalingga, Rabu (18/11).

Menurut Lili, salah satu program tersebut adalah pencanangan gerakan sehari tanpa mengkonsumsi  bahan makanan  terbuat dari beras atau one day no rice yang dicanangkan Pemkab Purbalingga beberapa waktu lalu. Selain program tersebut, pihaknya juga melaksanakan pengembangan tepung mocav (modified cassava flour) atau modifikasi melalui proses fermentasi ubi kayu sebagai pengganti tepung terigu untuk pembuatan anek akue dan gorengan. Disamping itu juga pengembangan beras analog, atau beras yang dibuat dari umbi-umbian (ubi kayu, ubi jalar) serta jagung hingga dibuat menyerupai beras.

“Sedangkan program lainya, adalah berupa kegiatan pendukung yaitu  program subsidi beras untuk  masyarakat berpenghasilan rendah (raskin),”ujarnya.

Lili menjelaskan, pelaksanaan distribusi raskin tahun 2015  di Purbalingga setiap bulannya menyalurkan 80.377 kantong  dengan berat raskin per kantong sebesar 15 kilogram atau setara dengan 1.205.655 kilogram beras. Untuk penyaluran raskin tahun 2015 sebanyak 14 kali dan pagu raskin  sebanyak 1.205.655 kilogram dikalikan 14 kali penyaluran atau sejumlah 16.879 ton beras.

“Sampai dengan bulan Mei 2015 sudah dilaksanakn penyaluran raskin sebanyak 10 kali untuk alokasi. Pada 23-27 November 2015 akan dilakukan penyaluran November. Dan untuk alokasi Desember akan dilaksanakan usai pelaksanaan pilkada, sehingga raskin yang sudah tersalurkan sebanyak 12.056.550 kilogram atau mencapai 85, 7 dari pagu beras tahun 2015,”terangnya.

Dan program lainya, tandas Lili, berupa pengembangan kawasan rumah pangan lestari (KRPL). Program tersebut bertujuan antara lain, wilayah atau komplek perumahan yang  mengusahakan secara intensif untuk dimanfaatkan dengan sumber daya loka secara bijaksana yang menjamin kesinambungan penyediaan bahan pangan rumah tangga berkualitas serta beragam. Tujuan lainya agar terpenuhinya pangan dan gizi keluarga serta masyarakat melalui optimalisasi pekarangan secara lestari. (Sukiman)