PURBALINGGA – Dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 9 Desember mendatang, TNI diharapkan menjaga netralitasnya. Hal tersebut dikaitkan dengan pelaksanaan Undang-undang Pemilu Nomor 12 Tahun 2002, dimana TNI/POLRI diharuskan netral.

Kegiatan apel siaga diikuti oleh 465 personil TNI/POLRI, hadir pada kegiatan itu Pj. Bupati Purbalingga dan unsur Muspida lainnya. Pasangan calon nomor 1, Tasdi-Dyah Hayuning Pratiwi ikut hadir sebagai tamu undangan. Sedangkan pasangan nomor urut 2 hanya di wakili oleh Sucipto.

Komandan Korem (Danrem) 071/Wijayakusuma, Kolonel Inf. Dwi Wahyu Winarto, SIP, MM mengatakan bersikap netral diartikan tidak memihak dan tidak berpengatuh oleh ajakan partai politik untuk memperjuangkan kepentingannya. Sehingga setiap prajurit tidak diperbolehkan melakukan kegiatan politik praktis, dukung mendukung untuk kepentingan para peserta pilkada.

“Apabila anggota TNI melanggar netralitas TNI akan ditindak tegas dan mendapatkan sanksi sesuai peraturan dan ketentuan hukum yang berlaku,” ujar Dwi Wahyu pada saat memimpin apel pengamanan pilkada serentak di Alun-alun Purbalingga, Senin(23/11).

Gelar pasukan pengamanan pilkada yang dilaksanakan kemarin, menurut Dwi Wahyu merupakan sebagai wujud kesiapan prajurit TNI dalam rangka mengamankan pesta demokrasi agar terselenggara dengan baik, aman dan lancar.

Danrem juga menghimbau agar TNI bisa menciptakan situasi yang kondusif, dengan cara meminimalkan rasa curuga, saling menyalahkan dan saling bertikai ditengah-tengah panasnya suhu politik. Membangun semangat nasionalisme serta menutup upaya-upaya kelompok tertentu dalam rangka mengadu domba.

“Selama pelaksanaan pilkada TNI membantu POLRI dalam tugas keamanan, sesuai dengan peraturan yang berlaku,”pungkasnya (Sapto Suhardiyo)