PURBALINGGA, INFO – Pawai Pembangunan yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke-72 Kemerdekaan RI tingkat Kabupaten Purbalingga, Minggu (27/8) berlangsung meriah. Karnaval yang dilepas oleh Bupati Purbalingga H. Tasdi, SH, MM diikuti lebih dari 17.000 peserta yang tergabung dalam sejumlah kelompok peserta, meliputi organisasi perangkat daerah (OPD), TNI/Polri. BUMN/BUMD, Ormas dan organisasi politik, OPD Kecamatan dan satuan pendidikan dari tingkat SD hingga SLTA.

“Karnaval kali ini untuk mengungkapkan hasil produk Purbalingga, mulai dari UMKM-nya, pertaniannya, program Bela Beli Purbalingga, termasuk program-program dari OPD. Intinya untuk menginformasikan apa saja program yang digulirkan untuk rakyat Purbalingga,” ujar Bupati Tasdi disela-sela ikut berjalan kaki usai melepas peserta Pawai Pembangunan dari lokasi start di Jalan Piere Tendean menuju lokasi panggung kehormatan di Jalan Jenderal Soedirman depan kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Purbalingga.

Bupati Tasdi bersama Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, Ketua DPRD Tongat dan Forkopimda mengenakan baju tradisional berbagai daerah. Bupati yang berjalan bersama istri Erny Widyawati menggunakan baju daerah Toraja dan Wakil Bupati bersama suami Rizal Diansyah dan putrinya Namira Mikyla Diansyah Putri mengenakan pakaian adat Makasar.

Menurut Bupati, melalui kegiatan pawai karnaval selain untuk mengangkat dan mempromosikan produk Purbalingga yang diyakini akan mensejahterakan masyarakat Purbalingga, juga untuk menumbuhkan kembali semangat nasionalisme, patriotisme dan semangat juang para pahlawan kusuma bangsa. “Saya berharap ini juga akan meningkatkan kerja cerdas, kerja keras dan kerja iklas kita dalam membangun bangsa khususnya membangun kabupaten Purbalingga yang berdaya saing, sejahtera dan berakhlakul karimah,” katanya.

“Pawai dalam rangka 17-an ini harus menyatukan kita seluruh warga bangsa. Karenanya kali ini kita mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia. Termasuk saya dan keluarga mengenakan pakaian adat Makasar,” kata Wabup Tiwi menyambung.

Pantauan penyelenggaraan pawai, hampir seluruh peserta pawai utamanya dari OPD dan Kecamatan mengusung thema pembangunan. Seperti Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Purbalingga yang mengusung thema Membangun Negeri dengan Informasi, mengajak masyarakat untuk bijak dalam bermedia sosial. Menggandeng komunitas Info Cegatan Purbalingga (ICP), Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Cadas dan Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Gema Soedirman, Dinkominfo mengusung berbagai tulisan ajakan “Hantam Hoax”, “Yuk Bijak Dalam Bermedia Sosial”, “Kumis Boleh Dipelintir, Berita Jangan”, “Peran Orang Tua Penting Angger Anake Dolanan Media Sosial”, dan kalimat-kalimat ajakan lainnya.

“Ini sebagai wujud kepedulian Dinkominfo dalam mensosialisasikan kepada masyarakat agar bijak dalam menggunakan media sosial. Jangan sembarangan membagi tautan  dalam media sosial bila belum jelas sumbernya. Apalagi tautan yang bersifat provokatif, menebar kebencian dan mengandung sentimen suku, agama, ras dan adat istiadat,” kata Kepala Dinkominfo Tri Gunawan Setyadi.

Hal serupa banyak dilakukan OPD lainnya. Badan Perencanaan Penelitian Pembangunan Daerah (Bapelitbangda)  mengusung informasi program pembangunan yang tengah dan akan ditangani seperti pembangunan gedung DPRD baru, Bandara Jenderal Besar Soedirman, Jembatan Tegalpingen – Pepedan, RSIA Panti Nugroho, Islamic Centre dan perencanaan program pembangunan lainnya.

Sementara RSUD R Goeteng Tarunadibrata juga memberikan promosi dan informasi berbagai pelayanan yang dilakukan rumah sakit daerah itu. Informasi pembangunan juga ditampilkan oleh peserta dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR). Pihaknya juga mengajak masyrakat untuk Potret dan Laporkan kerusakan jalan dan jembatan yang ada di kabupaten Purbalingga. Masyarakat bisa melaporkan melalui media sosial facebok Bina Marga DPUPR Purbalingga atau langsung melalui WhatsApp 085227268470 dan 0811277706. Sedangkan Dinas Perumahan dan Pemukiman dengan program unggulan Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Miniatur Bandara Jenderal Besar Soedirman lengkap dengan pesawat terbangnya, juga ditampilkan oleh SMK Soedirman Bobotsari.

Diakui Kepala Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Dinporapar) Drs. Imam Hadi, MSi bahwa kegiatan pawai pembangunan dalam rangka HUT ke-72 Kemerdekaan RI memang dkhususkan untuk memberikan informasi pembangunan kepada masyarakat. Meski demikian, para peserta juga menampilkan sejumlah kreatifitas berkesenian baik oleh OPD, Kecamatan dan lebih lebih peserta dari satuan pendidikan dan ormas.

Salah satu unsur seni yang ditampilkan, selain drumband, tek tek, rebana, kuda lumping dan seni budaya lainnya, pihaknya juga menampilkan batik carnival yang menjadi juara harapan II Dekranasda Carnival Provinsi Jawa Tengah. “Mungkin ini perkenalan setelah tampil di Jepara, hari ini kita tampilkan di Purbalingga,” katanya.

Dalam Dekranasda Carnival 2017 di Jepara Sabtu kemarin (26/8), menampilkan enam kostum yang mengambil inspirasi dari berbagai produk unggulan di kabupaten Purbalingga. Diantaranya, kostum Raja Lawa, Putri Pithi, Srikandi Bulu Mata, Den Ayu Bathok, Pangeran Knalpot dan Arjuna Sapu Glagah. Untuk kostum Raja Lawa dan Den Ayu Bathok dikenakan oleh kedua putra Bupati yakni Sena dan Yosi. (PI-4/PI-5)