PURBALINGGA – Festival Kethongan dalam rangka memperingati HUT Ke-78 Kemerdekaan RI berlangsung meriah. Penonton tumpah ruah menyesaki jalan rute berlangsungnya festival ini.

Wakil Bupati Purbalingga Sudono mengungkapkan festival ini sebagai momentum pemulihan bagi para pekerja seni dan musisi termasuk musisi musik kentongan di Kabupaten Purbalingga.

“Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum pemulihan dan kebangkitan kita pasca Pandemi Covid-19,” kata Wabup Sudono usai menyaksikan Festival Kenthongan Purbalingga, Minggu (27/8/2023) di Alun-alun Purbalingga.

Ia mengungkapkan, penyelenggaraan ini merupakan aksi nyata pemerintah Kabupaten Purbalingga untuk nguri-nguri budaya populer asli daerah. “Keberadaan seni tradisional kenthongan wajib kita rawat, kita jaga dan kita lestarikan,” katanya.

Ketua DPRD Bambang Irawan dalam sambutannya mengungkapkan salah satu yang harus dipertahankan dalam kemerdekaan bangsa Indonesia adalah ‘berkepribadian dalam kebudayaan’. Seni Tek-Tek (Kethongan) ini juga budaya masyarakat Purbalingga.

“Oleh karenanya kami berharap seluruh grup semangat menampilkan performa terbaiknya. Kalau semangat nanti akan saya tambah hadiahnya,” katanya.


Ketua DPRD menyatakan apresiasinya kepada segenap masyarakat Purbalingga dari berbagai penjuru yang telah antusias menyemarakkan hari kemerdekaan selama Agustus ini. Termasuk Pemkab Purbalingga yang telah menyelenggarakan berbagai event untuk masyarakat.

Sebanyak 17 grup kenthongan dari 17 kecamatan di Purbalingga berlomba-lomba menampilkan performanya terbaiknya pada festival kali ini. Kepala Bappelitbangda Kabupaten Purbalingga, Suroto selaku pantia menyampaikan pemenang akan mendapatkan piala dan uang pembinaan.

“Uang pembinaan tersebut bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Ketua DPRD juga menambahkan uang pembinaan sejumlah Rp 5.000.000,” katanya.

Output dari festival ini, diharapkan Seni Budaya Kenthongan di Purbalingga terus terpelihara dan maju. Misi utamanya adalah nguri-uri budaya lokal, yaitu bagaimana di era modernisasi tidak kehilangan jati diri.

Adapun Juara I diraih Kecamatan Kemangkon, Juara II diraih Kecamatan Purbalingga, Juara III diraih Kecamatan Bojongsari sekaligus menyabet Juara Favorit,Juara Harapan I diraih Kecamatan Bukateja, Juara Harapan II diraih Kecamatan Kalimanah dan Juara Harapan III diraih Kecamatan Rembang. (Gn/Prokompim)