PURBALINGGA – Memeriahkan Hari Jadi ke-186 Kabupaten Purbalingga, Sabtu (17/12) besok akan digelar pawai budaya. Setidaknya ada 52 kelompok, termasuk lima kelompok  tamu dari lima kabupaten tetangga akan memeriahkan tontonan menarik itu. Sementara Pahargyan Ageng akan digelar hari Minggu (18/12) di pendopo Dipokusumo. Usai Pahargyan Agung dilanjutkan dengan kirab pusaka dan Manggala Praja dari pendopo Dipokusumo menuju gedung DPRD.

            Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Drs Sridadi, MM mengatakan, pawai budaya merupakan kegiatan menampilkan ragam budaya yang berkembang di seluruh kecamatan di Purbalingga. Ragam budaya ini dikemas dengan unik dan menarik sehingga menjadi tontonan menarik dan disajikan dalam parade secara berurutan. “Pawai budaya ini dimaksudkan untuk memberikan ruang kepada masyarakat dalam mengembangkan karya kreatifitasnya sekaligus berinovasi dibidang kebudayaan. Selain itu juga untuk mendukung program pembinaan kebudayaan dan destinasi pariwisata dalam upaya menggerakan perekonomian masyarakat,” kata Sridadi, Kamis (15/12).

            Sridadi menjelaskan, pawai budaya akan menempuh jarak sekitar dua kilometer dengan star di depan SMAN 1 Purbalingga – Jalan Jenderal Soedirman – alun-alun dan finish di depan BKD di jalan Jenderal Soedirman. “Panggung kehormatan akan berada di depan BKD, dan peserta diberi kesempatan untuk menampilkan seni budayanya selama tiga menit,” ujar Sridadi.

            Peserta pawai, lanjut Sridadi, terdiri dari kelompok rontek pembawa spanduk, gunungan dan lambang daerah. Kemudian kelompok tari Teplak yang dibawakan oleh Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak (IGTK) dan Ikatan Guru Raudhatlul Athfal (IGRA). Penampilan selanjutnya 10 kelompok kecamatan, utusan Banjarnegara, peserta kecamatan 8 kelompok, utusan kebumen, kelompok BUMD, pengusaha dan paguyuban, utusan Banyumas, kelompok pelajar perwakilan sekolah 7 kelompok, utusan Cilacap, kelompok perwakilan sekolah 7 kelompok, utusan Pemalang, dan band penutup. “Setidaknya ada 52 kelompok yang akan ikut tampil, dan keluarga Bupati Purbalingga periode 2000 – 2005, 2005 – 2010 Triyono Budi Sasongko juga akan ikut ambil bagian,” kata Sridadi.

Pahargyan Ageng dan Kirab Manggala Praja

            Sementara itu pada hari Minggu (18/12) pagi mulai pukul  08.00 WIB akan digelar Pahargyan Agung di pendopo Dipokusumo. Pahargyan Agung ini menggunakan bahasa Jawa yang dimulai dengan keluarnya Bupati Tasdi beserta rombongan dari ndalem ageng menuju Pendopo Dipokusumo. Kemudian dilakukan serah terima songsong agung dan pusaka aji dari Ketua DPRD Tongat kepada Bupati Tasdi. Pahargyan Agung itu juga akan dimeriahkan pagelaran sendratari sesaji dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

            “Usai Pahargyan Agung dilakukan  kirab pusaka  dan manggala praja dari pendopo Dipokusumo menuju DPRD,” kata Sridadi.

Festival Tumpeng

            Pada hari Minggu (18/12) mulai pukul 09.00 WIB di laun-alun juga digelar Festival Tumpeng. Festival ini diikuti oleh seluruh desa dan kelurahan di Purbalingga. Setiap desa diminita mengirimkan empat tumpeng dan ditempatkan di alun-alun. “Tumpeng ini sebagai wujud rasa syukur atas hari jadi Purbalingga ke-186. etelah dilakukan penilaian, tumpeng akan dimakan bersama masyarakat Purbalingga yang hadir di alun-alun. Jadi kami persilahkan warga masyarakat dari Purbalingga dan sekitarnya untuk datang ke alun-alun. Selain menyaksikan Pahargyan Agung, kirab pusaka dan Manggala Praja, juga ada pentas band pelajar ‘Sang Juara’,” kata Ketua Seksi Festival Tumpeng, Kodadiyanto, SH, MM. (y)