PURBALINGGA INFO – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) Kabupaten Purbalingga melaksanakan Pelatihan Pengembangan Bisnis bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengan (UMKM) di Kabupaten Purbalingga bertempat di gedung Operation Room Graha Adiguna, Selasa (15/8/23). Dengan adanya pelatihan tersebut diharapkan UMKM Purbalingga dapat naik kelas.

Sekertaris Dinkop UKM Purbalingga, Adi Purwanto, mengatakan tujuan diadakannya kegiatan tersebut adalah untuk memberikan bekal dan pengetahuan kepada pelaku UMKM tentang peluang bisnis, pemanfaatan sumberdaya yang ada dan
ketenagakerjaan.

“Kita harus maju, kita harus berproses, UMKM Purbalingga tidak bisa jalan ditempat,” katanya.

Sementara itu Asisten Ekonomi Pembangunan Sekda Purbalingga, Agus Winarno mengatakan pada prinsipnya usaha harus selalu update dengan perkembangan jaman serta situasi terkini.

“Kalau bisa selalu update terhadap teknologi, karena perkembangan teknologi dan tuntutan konsumen itu harus diikuti kalau mau sukses. Kemudian juga perlu evaluasi terhadap operasional usaha,” ungkapnya.

Zainal abidin Owner Bolu Perwira sekaligus Konsultan Food and Bavarage yang hadir sebagai narasumber menyampaikan agar pelaku UMKM terus memperluas jaringan atau koneksi usaha supaya lebih mudah mengembangkan bisnisnya.

“Pelaku usaha juga harus mempelajari potensi pasar untuk produknya, seberapa kuat kompetitornya, apa yang dibutuhkan oleh potensial pasar tersebut. Selain itu pelaku usaha juga bisa memanfaatkan SDA potensial di wilayahnya. Apa yang dihasilkan dari wilayah itu? Berapa banyak kuantitasnya? Siapkah untuk makro produksi? Dan Bagaimana menciptakan keunikan dan sebuah ciri khas dari bahan tersebut,” terangnya.

Zainal abidin mencontohkan pengembangan bisnis yang dilakukan oleh Bolu Perwira. Usahanya tersebut bisa dijadikan barometer untuk pengusaha UMKM di Purbalingga.

“Kebetulan kita punya bolu perwira yang nantinya akan jadi oleh-oleh di wilayah Purbalingga. Ini adalah salahsatu pengembangan bisnis yang sekarang dilakukan. Bolu perwira ini juga termasuk berbeda dengan yang lain, karena memakai konsep tradisional modern cake. Jadi kue tradisional yang dikemas menjadi kue modern dengan memanfaatkan Sumberdaya alam sekitar,” katanya. (DHS/kominfo)