PURBALINGGA – Keterlambatan pencairan Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2015 membuat sejumlah program pemerintah desa dan penghasilan tetap (Siltap) perangkat terlambat. Keterlambatan tersebut disebabkan karena adanya perubahan satuan indeks standarisasi harga, khususnya untuk kegiatan fisik.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Imam Wahyudi mengatakan kendala keterlambatan bukan permasalahan asistensi, namun karena adanya perubahan indeks standarisasi harga sehingga rencana anggaran belanja (RAB) harus diubah. Asistensi telah dilakukan dimulai dari tingkat Kecamatan, Bapermasdes, Bappeda, DPU dan DPPKAD.

Kendala lainnya lanjut Imam, banyaknya dana-dana yang masuk di desa, seperti bantuan keuangan dari provinsi, dana desa, ADD serta perbedaan dalam menterjemahkan satuan indeks standarisasi. Banyaknya dana yang masuk desa membuat beban desa bertambah, bertambahnya dana tidak diimbangi dengan skill sumber daya manusianya.

“Desa hanya mengandalkan satu atau dua orang perangkatnya untuk melaksanakan tugas ini, sehingga pemerintah desa lebih memfokuskan satu kegiatan agar selesai lebih dulu,”ujar Imam pada saat menghadiri Lomba Desa tingkat Propinsi di Desa Purbayasa, Kecamatan Padamara, Selasa (9/6)

Imam menambahkan sebenarnya kendala secara prinsip tidak ada dan masih dalam tahap normal atau wajar-wajar saja. Namun karena penghasilan tetap (Siltap) perangkat masuk dalam ADD sehingga menjadi sesuatu yang luar biasa di media.  Siltap tidak bisa di pisahkan dari ADD hal ini terkait dengan PP 63 tahun 2015 dan permendagri nomor 113 tahun 2015 tentang tata cara pengelolaan keuangan keuangan desa.

“Selama ketentuan tersebut masih ada, kita tidak bisa merubahnya. Sehingga Siltap tidak bisa di berikan tiap bulannya” ujar Imam

Walaupun terdapat beberapa kendala, Imam optimis diperkirakan akhir bulan Juni dana ADD sudah bisa dicairkan, yakni dengan melakukan asistensi ADD secara marathon. Berbagai persipaan telah dilakukan Bapermasdes salah satunya menyiapkan surat penjadwalan asistensi masing-masing desa.

“Surat sudah beredar, dan mulai hari Rabu (10/6) sudah dilaksanakan asistensi,” pungkas Imam.

Dari data Bapermasdes, ada 4 desa yang telah dicairka yaitu Desa Danasari Kecamatan Karangjambu, Desa Cipaku Kecamatan Mrebet, Desa Losari Kecamatan Rembang dan Desa Kalimanah Wetan Kecamatan Kalimanah. (Sapto Suhardiyo)