PURBALINGGA – Seorang pendaki asal Finlandia, Yushe (19) ikut dalam acara pendakian dan bersih Gunung Slamet yang digelar Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga. Pria ini bergabung dengan rombongan pendaki dari Jakarta yang berjumlah sekitar 12 orang. Mereka naik ke puncak Gunung Slamet melalui pos Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Selasa (13/12) sore.

            Yushe mengungkapkan, dirinya sudah lama ingin mendaki Gunung Slamet yang memiliki ketinggian 3.428 meter diatas permukaan air laut ini. Ketika mendengar ada gerakan kebersihan gunung yang melibatkan banyak pendaki, maka Yushe mengaku ingin mengikutinya. “Saya senang sekali bisa bergabung dengan para pendaki dari Indonesia. Kebetulan saya pas liburan ke Indonesia, jadi sekalian ingin mendaki,” ujarnya.

            Sementara pendaki lain Arman (21) warga Tanggerang mengungkapkan, ia bersama tujuh temannya juga melakukan pendakian ke Gunung Slamet. Arman memang mengaku tidak tahu saat ini ada gerakan bersih gunung yang melibatkan sedikitnya 1.500 pendaki.

            “Saat tahu ada banyak pendaki di pos Bambangan, kami jadi semakin bersemangat untuk melakukan pendakian. Soal sampah, tentu akan kami bawa pulang. Sebagai pecinta alam, kita sudah terbiasa setiap kali naik gunung, turun harus bawa sampah sendiri-sendiri,” ujar Arman.

            Petugas pos pendakian Gunung Slamet di Bambangan, Slamet Ardiansah mengungkapkan, sejak hari Sabtu (10/12) para pendaki banyak yang berdatangan dari berbagai kota di Indonesia. Rata-rata mereka berasal dari Jakarta. Sedikit sekali pendaki yang berasal dari lokal seperti Purwokerto dan Purbalingga. “Ada sekitar 1.000 lebih pendaki yang melakukan pendakian ke puncak Slamet pada libur akhir pekan kemarin,” ujar Slamet.

            Sementara itu Pelaksana Tugas Kepala Dinbudparpora Purbalingga, Drs Sridadi, MM yang didampingi Kabid Pariwisata Ir Prayitno, M.Si disela-sela persiapan gerakan bersih gunung dan aksi penanaman pohon mengatakan, pada Rabu (14/12) setidaknya akan ada 2.000 orang yang terdiri dari pendaki, Tim SAR, pecinta alam, Karang Taruna dan warga masyarakat setempat akan melakukan kegiatan bersih gunung. Saat ini memang sudah mulai dilakukan bersih gunung dan sampah yang kebanyakan berupa botol air mineral telah ditampung di pos I gunung Slamet. “Pada Rabu (14/12) sampah akan diturunkan dan pendaki yang baru naik nantinya juga akan membawa sampah yang masih ada di puncak gunung Slamet,” kata Sridadi.

            Selain bersih gunung, para pendaki dan warga masyarakat juga melakukan aksi penanaman pohon mulai dari jalur Bambangan hingga ke jalur pendakian di batas vegetasi milik Perhutani. “Setidaknya ada 10.000 batang pohon trembesi bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan sudah 8.000 yang ditanam. Penanaman akan dilanjutkan, Rabu (14/12),” katanya.

            Sridadi menambahkan, aksi bersih gunung ini juga akan dicatat oleh Museum rekor Indonesia dengan rekor terbanyak kegiatan bersih gunung. Selain itu juga penghargaan MURI atas rekor makan nasi jagung terbanyak. Para pendaki yang melakukan bersih gunung dan aksi penanaman pohon diajak menikmati makan nasi jagung yang dibuat oleh warga setempat,” tambah Sridadi. (y)