Pasca Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres), kondisi masyarakat dimungkinkan masih terbawa suasana dukung-mendukung capres tertentu. Kehadiran mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) diminta tidak ikut jadi penghangat suasana. Namun harus bisa mendinginkan suasana menjadi lebih kondusif.

“Mahasiswa jangan mau jadi panitia pemenangan capres-cawapres tertentu. Kalau diajak jadi panitia zakat fitrah, tentu akan lebih bermanfaat bagi masyarakat,” pesan Bupati Sukento Rido Marhaendrianto saat menerima 288 mahasiswa UMP yang akan melaksanakan KKN di Purbalingga, di Pendapa Dipokusumo, Kamis (17/7).

Bupati juga berpesan agar para mahasiswa dapat mengenali apa masalah yang ada di desa. Dari permasalahan yang ada, mahasiswa diminta menjadi pendorong agar masalah-masalah yang ada di desa dapat diurai dan diperbaiki.

“Itu menjadi salah satu tugas para mahasiswa KKN untuk ikut memperbaikinya,” katanya.

Mahasiswa juga diminta mewaspadai pergeseran sosial ekonomi yang ada di desa, seiring perkembangan tehnologi informasi yang semakin mudah diakses masyarakat. “Seperti diberitakan media, didesa sudah banyak yang mengkonsumsi narkoba. Kenakalan remaja juga sudah merambah anak muda di desa. Yang seperti ini harus diwaspadai dan banyak diberikan pencerahan,” tandasnya.

Sementara, Wakil Rektor IV UMP  Regawa Bayu Pamungkas menegaskan, mata kuliah KKN sangat penting dalam proses pengenalan mahasiswa terhadap kehidupan bermasyarakat. Sekaligus sebagai transver ilmu pengetahuan yang didapat mahasiswa kepada masyarakat.

“Ditengah banyak perguruan tinggi mengganti mata kuliah KKN dengan program lainnya, kami di UMP masih terus mengembangkan adanya KKN,” jelas Regawa.

Menurutnya, melalui KKN, mahasiswa bisa belajar banyak hal di masyarakat. Sekaligus untuk mempraktekan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah. Disisi lain, lanjut Regawa, masyarakat setempat juga memperoleh manfaat. Dan bagi UMP mendapat umpan balik untuk meningkatkan peran perguruan tinggi di tengah masyarakat.

“Agar masyarakat merasakan manfaatnya, mahasiswa saya minta membantu memberikan solusi atas persoalan-persoalan yang ada di masyarakat,” katanya.

Dilaporkan oleh Sekretaris Bappeda Purbalingga, Suroto, pelaksanaan KKN mahasiswa UMP akan berlangsung di 36 desa meliputi 3 wilayah kecamatan yakni Kecamatan Kaligondang, Kejobong dan Pengadegan. Rinciannya, 14 kelompok di Kecamatan Kaligondang, 13 kelompok di Kejobong dan di Kecamatan Pengadegan sebanyak 9 kelompok.

“Mahasiswa yang ber-KKN sebanyak 288 orang terbagi menjadi 36 kelompok. Mereka akan melaksanakan tugas KKN selama 42 hari, mulai 17 Juli hingga 6 September ,” jelas Suroto yang mewakili Kepala Bappeda. (Hardiyanto)