PURBALINGGA – Pemerintah Desa Karangpucung, Kecamatan Kertanegara dibantu kelompok petani milenial setempat tengah mengembangkan Masterplan Edu Wisata Area Pertanian Terintegrasi (Artansi) di tanah kas desa seluas 6 hektar. Salah satu yang sudah menghasilkan dari Artansi ini yakni perkebunan melon dengan sistem tanam hidroponik di Greenhouse.

Kepala Desa Karangpucung, Ratam SPd MPd mengungkapkan Artansi ini dikembangkan untuk menggeliatkan kembali spirit bertani bagi anak-anak muda. “Selain itu juga untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia,” imbuh Ratam saat momentum Panen Perdana Buah Melon, Selasa (9/8) di kawasan Artansi.
Sebagai informasi, Artansi yang dinamai dengan ‘Candra Kahuripan’ ini terdiri dari area perikanan, Greenhouse (Melon), demplot pertanian (jagung), tanaman pakan ternak, tanaman sistem irigasi tetes (tomat). Didalamnya juga terdapat Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) meliputi kandang sapi, gudang pembuatan pakan konsentrat dan pengolahan pupuk organik.

Pada kesempatan ini, Bupati Purbalingga, anggota DPRD dan jajaran Kepala OPD diajak untuk menanam bibit melon, panen perdana melon dari sistem hidroponik, sekaligus mencicipi. Ada 3 jenis melon yang ditanam, diantaranya Inthanon, Golden Aroma dan Golden Alisha. Melon-melon ini memiliki tingkat kemanisan tinggi yakni rata-rata 15 brix dan hanya dijual Rp 35.000 per kilogramnya.

“Untuk mengembangkan melon ini awalnya kami tidak berani menggunakan dana desa. Anak saya belajar secara otodidak, istilahnya berani bakar uang dulu, dengan trial and error, salah, salah dan akhirnya menemukan racikan (pupuk) yang bagus alhamdulillah hasilnya ini cukup maksimal,” katanya.

Artansi ini rencananya akan dijadikan wisata edukasi, sekaligus agro wisata petik buah. Untuk menjaga kesinambungan petik buah menurutnya dibutuhkan 5 Greenhouse dan saat ini baru terbangun 2 unit.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM mengapresiasi kerja keras Kepala Desa dan para petani milenial setempat dalam mewujudkan Artansi ini. Ia meminta kepada Dinpertan agar pertanian sistem hidroponik ini bisa dikembangkan juga di desa lain di Kertanegara.

“Dinpertan bisa gandeng petani milenial desa lain di Kertanegara untuk memanfaatkan hal serupa,” katanya.
Ia juga menginformasikan, terkait bantuan pengembangan usaha, Pemkab Purbalingga memiliki program Dana Stimulan Rp 10 – 30 juta yang bisa dimanfaatkan para kelompok usaha. Baik kelompok tani/peternak, kelompok wisata maupun kelompok UMKM.

“Insha allah semua sektor ini kita bantu agar bagaimana masyarakat bisa sejahtera, perekonomiannya bisa menggeliat dan berputar untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Untuk menunjang pengembangan Artansi ini, Bupati menyatakan akan membantu pembangunan Jalan Usaha Tani. Disamping itu juga telah diberikan bantuan alsintan berupa traktor roda 2, hand sprayer, seed tray, dan alat tanam jagung serta bantuan beras dan ikan lele untuk masyarakat.(Gn/Humas)