PURBALINGGA- Perumda Pusat Pengolahan Hasil Pertanian Utama (Puspahastama) Kabupaten Purbalingga mulai melirik komoditas kopi menjadi bagian dari usahanya, selain beras. Oleh karenanya, saat ini mulai memperhatikan dan mendorong sektor pertanian kopi di beberapa tempat di Purbalingga, diantaranya di Kecamatan Karangreja yakni Gunung Malang (Desa Serang), Desa Siwarak dan desa-desa di Kecamatan Karangjambu.

Langkah pertama yang dilakukan Perumda Puspahastama yakni, memberikan pelatihan budidaya kopi terhadap para petani kopi di wilayah tersebut pada tanggal 17 – 19 September lalu. Kali ini, baru dilaksanakan penanaman pohon kopi yang didahului penyerahan bantuan bibit kopi.

“Perumda Puspa telah melaksanakan pelatihan budidaya kopi mulai dari menanam sampai panen. Saat ini kami berikan 2000 bibit kopi, diantaranya bibit kopi Arabika untuk Gunung Malang sebanyak 1000 bibit, dan Siwarak 500 bibit, sedangkan untuk Desa Sirandu (Karangjambu) sebanyak 500 bibit Kopi Robusta,” kata Direktur Perumda Puspahastama, Sri Wahyuni AKS MSi, Kamis (01/10) di lokasi penanaman bibit kopi, Bukit Krisan, Gunung Malang, Desa Serang, Karangreja.

Dewan Pengawas Perumda Puspahastama, Tri Daya Kartika sepakat dan optimis kopi bisa menjadi komoditas unggulan yang bisa mendorong Perumda Puspahastama untuk meningkatkan pendapatan daerah maupun petani. Terlebih di Gunung Malang dengan ketinggian 1200 mdpl cukup potensial ditanami jenis Kopi Arabika yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

“Penanaman bibit ini inshaallah akan membantu kesejahteraan petani, karena bila dengan penanaman yang baik, hasilnya juga akan baik, paling tidak satu pohon tiap musim menghasilkan 10 kilogram buah kopi, seandainya petani mempunyai 1000 pohon maka 1 tahun, diperkirakan akan menghasilkan Rp 70 juta per tahun.” katanya.

Pjs Bupati Purbalingga Sarwa Pramana SH MSi menuturkan para petani kopi yang sudah dilatih, diharapkan ke depannya bisa menjadi pelatih bagi petani-petani kopi yang lain. Disamping itu, ia juga meminta agar setiap batang pohon kopi dari bantuan ini harus dipertanggungjawabkan.

“Memang harus ada komitmen dari para petani kopi. Ketika kita menancapkan satu pohon, tolong ada yang bertanggungjawab supaya tidak mubadzir, karena bibit ini dibeli juga dengan uang, dan uangnya uang negara. Kalau uang negara ini ditanam, nanti dipertanggungjawabkan, harus jelas lubangnya dimana saja, termasuk ketika ada yang mati harus ada second opinion, harus segera disusuli ditanami lagi, ini menjadi penting,” tuturnya.

Pjs Bupati juga menyampaikan terimakasih kepada Perumda Puspahastama dan kepada para petani kopi. Selain dapat memberikan kemanfaatan ekonomi, penanaman kopi di daerah atas ini juga dapat mencegah terjadinya bencana alam banjir ataupun longsor bagi daerah bawah.

“Karena ketika lahan ini gundul, tidak ada tanaman apapun, maka akan mudah menenggelamkan yang ada di bawah. Ini juga membantu Kabupaten Purbalingga untuk peresapan air sehingga air tidak liar tetapi meresap ke bawah menjadi mata air yang bagus,” katanya.(Gn/Humas)