Purbalingga_Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengapresiasi tim Aksi Cegah Stunting yang telah berhasil dengan menggembirakan pencegahan stunting di Desa Karangaren Kecamatan Kutasari sebagai pilot project. Oleh karenanya program ini akan dilanjutkan dan direplikasi ke desa lain di wilayah Kabupaten Purbalingga.

“Saya apresiasi kepada tim ACS Kabupaten Purbalingga, karena kita termasuk yang terbaik tingkat nasional. Dan hasil dari tim ACS ini, semuanya akan direplikasi di tingkat nasional. Oleh karenanya apa yang dihasilkan ACS, kita harus mendahului untuk mereplikasi di desa di kecamatan lainnya.”kata Bupati Tiwi saat audiensi dengan tim ACS dan Pokja Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di ruang rapat bupati, Jumat (9/9).

Bupati minta kegiatan pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan oleh tim ACS di desa Karangaren akan direplikasi oleh 18 kecamatan yang ada di Purbalingga. Sebagai pilot project minimal satu kecamatan satu desa.

Tim ACS merupakan sebuah tim di bawah Tim Percepatan Penanggulangan Stunting (TPPS) tingkat kabupaten. Tim ACS ini bertugas mengelaborasi secara teknis, langkah yang harus dilakukan. Hasil tim ACS dilaporkan kepada tim TPPS tingkat kabupaten.

Tim ACS merupakan sebuah tim di bawah Tim Percepatan Penanggulangan Stunting (TPPS) tingkat kabupaten.

“Jadi nanti hasil dari ACS ini akan menjadi bahan untuk bagaimana TPPS tingkat kabupaten ini menyusun program dan rencana untuk  bagaimana stunting bisa diturunkan di Kabupaten Purbalingga,”tuturnya.

Menurut Bupati, untuk mengatasi permasalahan stunting saat ini yang menjadi leadernya OPD DinsosdaldukKBP3A, bukan lagi menjadi ranah Dinas Kesehatan. Sebagai upaya percepatan penanganan dan pencegahan stunting, dilibatkan seluruh OPD yang terkait. Diantaranya Bapelitbangda, DinsosdaldukKBP3A dan Dinkes serta TP PKK Kabupaten Purbalingga, Meski demikian yang masuk dalam tim TPPS ini diisi oleh pejabat eselon 3 atau kepala bidang. Bupati berharap, untuk keseriusan pelaksanaan program, harus dimotori langsung oleh pimpinan OPD.

“Saya minta seluruh pimpinan OPD dimasukan ke dalam Tim Percepatan Penanggulangan Stunting Tingkat Kabupaten. Jadi jangan eselon 3 saja, nanti tidak serius, kalau saya memasukan kepala OPD, supaya seluruh OPD mikiraken bagaimana upaya mempercepat penanggulangan stunting di Kabupaten Purbalingga,” kata Tiwi.

Dalam waktu dekat, tim akan mengadakan rapat koordinasi, namun sebelum digelar rakor Bupati Tiwi minta agar ada revisi SK tim untuk memasukan pimpinan OPD. Disamping itu, kepada Dinas Kesehatan, DinsosdaldukKBP3A dan Bapelitbangda, diminta untuk menyamakan data dan menyepakati data yang akan dipakai, karena selama ini datanya tidak sama.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga Dr Jusi Febrianto, MPH mengatakan, dalam waktu dekat akan diselenggarakan Deklarasi ODF Kabupaten Purbalingga. Karena keberhasilan pencegahan stunting salah satunya didukung oleh intervensi sensitive melalui Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Sehubungan ini, Kabupaten Purbalingga akan mendeklarasikan Stop Buang Air Besar Sembarangan (Open Defecation Free). (umg_humaspurbalingga)