PURBALINGGA – Plt. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE. B.Econ. MM. meminta jamaah haji Kabupaten Purbalingga tahun 1439 Hijriyah/2018 membantu Pemerintah Kabupaten  (Pemkab) Purbalingga mewujudkan visi Kab. Purbalingga yaitu Purbalingga yang berakhlakul karimah. Hal itu disampaikannya saat penerimaan jamaah haji Kab. Purbalingga tahun 2018 di pendopo Dipokusumo, Selasa (02/10).

“Sebagai tokoh agama, tokoh masyarakat dan merupakan aset pemerintah, saya berharap bapak ibu jamaah haji menjadi insan yang lebih baik dan dapat memberikan suri tauladan kepada masyarakat di sekitarnya. Melalui kesempatan ini saya sampaikan selamat telah melaksanakan ibadah haji semoga menjadi haji yang mabrur dan kemabrurannya sampai akhir hayat,” kata Plt. Bupati Tiwi.

Ketua Panitia Penyelenggaraan Haji Kabupaten Purbalingga melalui Kepala Bagian Kesra Setda Kab. Purbalingga Eni Sosiatman, S.Sos. dalam laporannya menyampaikan tujuan diselenggarakannya kegiatan penerimaan jamaah haji adalah untuk memberikan informasi berkaitan penyelenggaraan haji tahun 1439 H/2018 Kab. Purbalingga sekaligus meningkatkan silaturahmi antara para jamaah haji dengan para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan Pemkab Purbalingga.

Eni menyampaikan, jamaah yang diberangkatkan sejumlah 556 orang termasuk didalamnya 6 orang Tim Pendamping Haji Daerah (TPHD) dan Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD) dan terbagi dalam 3 kelompok terbang (kloter) yaitu kloter 88, 89 dan 95. Terinci kloter 88 dan kloter 89 diberangkatkan pada 12 Agustus dan kembali tanggal 24 September 2018. Kloter 88 berjumlah 218 orang, tanazul (dipulangkan lebih awal) sejumlah 2 orang atas nama H. Agus Purwanto Ahmad, Desa Jatisaba Kec. Purbalingga dikarenakan istri meninggal dunia dan Henuzi Zein Ismail alamat Kelurahan Wirasana Purbalingga dikarenakan sakit, namun keduanya sudah melaksanakan rukun wajib dan hukum majlis ibadah haji dan 1 orang jamaah meninggal dunia atas nama  Atina Hidayati Soleh yang berasal dari Desa Kaligondang Kec. Kaligondang.

Kloter 89 berjumlah 330 orang jamaah, meninggal dunia 1 orang atas nama Wasirah Arsowiyono Desa Karangduren Bobotsari dan 1 orang jamaah mengalami sakit yaitu Yusuf Sururi Abdul Hamid dan saat ini masih dirawat di RS Dr. Moewardi Solo. Untuk kloter 95 yang merupakan kumpulan tambahan haji (cadangan) se Jawa Tengah, sejumlah 8 orang jamaah berangkat pada 14 Agustus 2018 dan kembali pada tanggal 26 September 2018.

“Dalam kesempatan ini saya sampaikan permohonan maaf apabila dalam pelayanan kami selaku panitia penyelenggaraan haji Kab. Purbalingga tahun 2018 banyak kekurangan dan tidak sesuai harapan,” kata Eni.

Sementara H. Sri Pantono, S.Pd.dari dari perwakilan jamaah haji meyampaikan terima kasih kepada Pemkab Purbalingga dan juga Kantor Kementerian Agama Kab. Purbalingga yang telah memberikan bantuan dan pelayanan dari mulai  pendaftaran, proses pelaksanaan sampai dengan selesai dan kembali ke tanah air sehingga seluruh jamaah haji mampu melaksanakan kewajibannya di tanah suci denganlancar walaupun ada 2 orang jamaah yang meninggal dunia saat melaksanakan ibadah haji.

“Semoga dengan kami melaksanakan haji akan menjadi lebih baik, dan mewakili jamaah lainnya saya sampaikan permohonan maaf apabila selama menjalani proses ibadah haji banyak dari kami tidak selalu mentaati aturan-aturan yang sudah ditentukan dikarenakan ketidak pahaman kami,” kata H. Sri Pantono.

Kegiatan tersebut diisi dengan kultum yang disampaikan KH. Sahmad, S.Pd. yang menyampaikan bahwa ibadah haji adalah ibadah yang merupakan sarana penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT. dan merupakan ibadah yang sangat memerlukan fisik yang prima, harta dan juga pengetahuan yang cukup dalam pelaksanaannya. Untuk itu tentunya setelah melaksanakan ibadah haji, predikat haji mabrur agar senantiasa dijaga dengan menjadi haji yang barokah yaitu haji yang mampu meningkatkan amal ibadahnya baik itu shalat, infak serta amalan lainnya dan menjadi panutan masyarakat. (t/humas)