PURBALINGGA – Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM membuka secara resmi Klinik Pratama Handayani Medica di Jalan Mayjend Sungkono – Selabaya – Kalimanah, Rabu (3/10). Klinik swasta milik Dyah Handayani Nastiti SKed ini dinilai telah berkontribusi menambah fasilitas dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Purbalingga.

Owner Klinik Pratama Handayani Medica, Dyah Handayani Nastiti SKed menceritakan, klinik ini terbangun atas pengalamannya ketika di Banyumas merasa prihatin akan banyaknya problem masyarakat di bidang kesehatan, khsusunya kalangan masyarakat tidak mampu. “Kemudian muncul ide dan keinginan mendirikan klinik untuk membantu orang yang tidak mampu. Sehingga pengabdian saya tidak berhenti ketika sudah tidak mengabdi lagi (di legislatif). Melalui relasi dengan beberapa dokter, maka kemudian saya dirikan klinik ini,” ungkapnya.

Ia menyampaikan, nama ‘HANDAYANI’ dalam klinik ini, bukan semata-mata mengambil dari nama dirinya. Melainkan Handayani yang sesungguhnya memiliki arti ‘membawa manfaat’. Sehingga diharapkan juga klinik ini bisa bermanfaat untuk masyarakat banyak khususnya masyarakat yang tidak mampu.

“Dalam klinik ini juga disediakan pelayanan kesehatan dokter umum, dokter gigi, Sunat Digital, KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dan KB (Keluarga Berencana), rujukan online dan ambulance gratis baik dalam kota maupun luar kota. Klinik juga melayani BPJS Kesehatan, dan beroperasi mulai pukul 07:00 sampai pukul 21:00,” katanya.

Kepala BPJS Kesehatan KC Purwokerto, Ondrio Nas yang juga hadir menyampaikan selamat atas diremikan/dibukanya Klinik Pratama Handayani Medica. Ia berharap keberadaan klinik ini memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Ia juga melaporkan, bahwa capaian pengguna Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) masyarakat Purbalingga tertinggi dibandingkan 4 kabupaten lain di Barlingmascakeb.

“Di Purbalingga sudah mencapai 83 %, ini sudah di atas rata-rata di Jawa Tengah yang baru mencapai 76% dan 77% di tingkat nasional. Target kita di 1 januari 2019, 95% masyarakat Indonesia sudah terlindungi JKN,” katanya.

Sehingga Purbalingga menyusakan ‘PR’ sebanyak 12% untuk mencapai taget. Berdasarkan surveinya, sisa masyarakat yang belum terlindungi JKN itu umumnya adalah masyarakat yang berada dalam potensi kemiskinan atau tidak mampu.

Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BECon MM dalam sambutannya teriring doa dan menyampaikan selamat dan sukses kepada Owner Klinik Pratama Handayani Medica. Ia berharap ini mampu menjadi salah satu alternatif pelayanan kesehatan di Purbalingga.“Kami berharap keberadaan klinik ini juga bisa mmeberikan manfaat, khsusunya berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Purbalingga,” tuturnya.

Sektor kesehatan dinilai memiliki peranan penting dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang juga sebagai salah satu indikator keberhasilan pembangunan nasional. IPM Kabupaten Purbalingga saat ini yakni 67,72 atau masih menempati urutan ke 27 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Angka harapan hidup masyarakat Purbalingga juga masih berada di peringkat bawah yakni rata-rata 72,86 tahun. Oleh karenannya ini tentu jadi PR bersama. Menurutnya, salah satu cara untuk meningkatkan derajat kesehatan adalah memberikan fasilitas pelayan kesehatan kepada masyarakat secara prima dan memadai.

“Saat ini pemerintah daerah memiliki 2 rumah sakit, 5 rumah sakit swasta, 22 puskesmas,  dan 25 klinik salah satunya klinik ini. Oleh karenannya kami berharap agar IPM kesehatan kita bangun secara serius salah satu caranya adalah semua fasilitas kesehatan yang ada di Purbalingga baik itu milik pem maupun swasta memberikan pelayanan terbaik,” ungkapnya.(Gn/Humas)