PURBALINGGA – Untuk membangun oponi dan membangun imej positif sebagai tujuan destinasi wisata, Kabupaten Purbalingga sudah saatnya memiliki city branding. Dengan city branding, diharapkan akan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Purbalingga.

            “Pertumbuhan sektor pariwisata terus meningkat meski perekonomian nasional mengalami kelesuan. Jika kunjungan wisatawan meningkat, maka akan memberikan multiplier effect perekonomian warga masyarakat. Dan harapannya, akan mengurangi angka kemiskinan,” kata Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, saat memberikan pengarahan pada apel pagi di halaman Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga, Rabu (18/5). Dalam apel tersebut, Wabup menyampaikan apresiasi atas kedisiplinan PNS Dinbudparpora karena 100 persen PNS, kecuali yang tengah dinas luar kota, hadir mengikuti apel pagi.

            Menurut Wabup, city branding di beberapa kota besar seperti di Solo dengan ‘the Spirit of Java’, dan Surabaya dengan branding ‘Sparkling Surabaya’,  telah terbukti mampu menjadikan kota itu sebagai magnet kunjungan. Tidak hanya kunjungan wisata saja, tetapi dijadikan tempat menggelar berbagai event. “Sudah saatnya, Pemkab memikirkan untuk membuat city branding yang memiliki makna dan melibatkan berbagai pihak termasuk elemen masyarakat,” katanya.

            Dibagian lain, Wabup meminta agar Dinbudparpora untuk terus memacu promosi wisata melalui internet. Menurut Wabup, era saat ini sudah era digital, dan harus bisa menyikapi dengan melakukan promosi wisata melalui internet, baik melalui website pariwisata yang sudah ada (purbalinggatourism.com-red), media sosial seperti facebook, twitter, instagram, Line dan Path. “Promosi yang tepat dan mampu menjangkau masyarakat luas yakni melalui internet, oleh karenanya Dinbudparpora terus memacu sumberdaya manusia pelaku wisata untuk melakukan promosi lewat internet,” pinta wabup.

            Untuk pengembangan desa wisata, Wabup juga meminta agar Dinbudparpora untuk terus membimbing dan membina para pelaku desa wisata. Bimbingan itu terkait dengan peningkatan sumberdaya manusia melalui berbagai pelatihan, pemberian motivasi dan promosi desa wisata. “Keberadaan desa-desa wisata, tentunya akan mengundang wisatawan datang ke desa, dan pada akhirnya akan mampu menggerakan perekonomian masyarakat. Dengan pengembangan desa wisata, tentunya pula akan mampu menekan angka kemiskinan yang saat ini masih menjadi persoalan di Purbalingga,” katanya.

            Sementara itu, Kepala Dinbudparpora Purbalingga Drs Subeno, SE, M.Si mengatakan, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan pencetus branding ‘Wonderfull Indonesia’, yang kebetulan berasal dari Purbalingga. Berdasar pembicaraan awal, branding diarahkan ke destination branding. Wilayah di Purbalingga, kata Subeno, adalah sebuah destinasion. Setiap destinasi harus tampil sebagai persona, seperti orang yang dapat dirasakan kehadirannya, sebagai sebuah brand. Sebagai sebuah brand destinasi, upaya mem-branding bukan semata urusan membuat logo dan slogan lalu mengkomunikasikannya.

“Dibutuhkan komitmen, konsistensi dan kesabaran stakeholders untuk membangun tata nilai yang ditawarkan yang dihasilkan dari penggalian core value atau esensi dari brand itu sendiri,” ujar Subeno.

Dengan city branding, lanjut Subeno, nantinya akan mampu menjawab soal apa  yang Purbalingga tawarkan? dan apa untungnya kalau saya ke Purbalingga. Apakah untuk melancong, belajar, berniaga, dan berinvestasi?.

Sedang berkaitan dengan pengembangan desa wisata, Subeno mengatakan, Dinbudparpora, telah dan terus melakukan peningkatan sumberdaya manusia pelaku desa wisata. Dinbudparpora telah melakukan pemberian motivasi membangun desa wisata, pelatihan manajemen desa wisata, pelatihan internet untuk promosi desa wisata, pelatihan homestay, pelatihan safety untuk wisata minat khusus seperti outbond, wisata perahu dan canyoning, serta melakukan studi komparasi ke desa wisata lain di luar Purbalingga yang sudah lebih berhasil. “Kami terus memacu peningkatan SDM pengelola desa wisata, dan harapannya obsesi Purbalingga menjadi destinasi wisata utama di Jateng akan terwujud,” kata Subeno. (y)