PURBALINGGA INFO- Tahun politik menyambut Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 harus disikapi dengan bijak termasuk pada ranah digital. Jika potensi kerawanan konflik saat Pemilu tidak diantisipasi salah satunya pada hiruk pikuk media sosial, maka potensi perpecahan tidak bisa dihindari.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, Dr. Kh. Ahmad Daroji menyampaikan hal tersebut saat acara pengukuhan pengurus MUI Purbalingga masa khidmat 2023-2028 yang juga dihadiri Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE., B.Econ., MM, Jumat (26/5/2023) di Pendopo Dipokusumo Purbalingga. Kepengurusan MUI Purbalingga merupakan hasil musyawarah daerah yang dilakukan Maret 2023 lalu.

“Di tahun politik jelang Pemilu 2024, saya mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial,” katanya.

Dirinya menandaskan, di hari Jum’at yang penuh berkah kali ini, MUI Purbalingga harus meniatkan bekerja sama dengan umara (Pemerintah) untuk mensejahterakan masyarakat. MUI Purbalingga harus lebih berperan mensukseskan program yang telah dicanangkan Pemerintah misalnya dengan fatwa-fatwanya.

“Di hari Jum’at yang mulia ini, mari kita niatkan untuk ikut bersama umara untuk lebih mensejahterakan masyarakat Purbalingga,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Ketum MUI Purbalingga yang memasuki periode kedua, KH. Roghib Abdurrahman menuturkan, tugas ulama yang utama adalah berdakwah dengan cara mengajak, bukan mengejek. Berdakwah dengan ramah bukan dengan marah sehingga tercipta harmonisasi di tengah masyarakat dan tercipta pembangunan yang diinginkan bersama.

“Berdakwah dengan kelembutan dan kasih sayang. Kita juga harus membangun sinergi dengan Pemkab Purbalingga yang kita tunggu arahannya demi pembangunan Purbalingga ke arah yang semakin baik,” tutupnya.