PURBALINGGA – Pemkab Purbalingga Bersama jajaran Forkopimda tengah berupaya menurunkan status PPKM dari level 3 ke level 1, salah satunya dengan percepatan vaksinasi. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM mengungkapkan cara yang telah dilakukan yakni meminta vaksin dari Kemenkes dan menyediakan fasilitas jemput bola vaksinasi.

“Kita sudah ikhtiar ke Kemenkes dan mendapatkan 200 ribu vaksin yang didistribusikan 30 sampai 40 ribu vaksin per minggu. Kita harus tanggung jawab agar vaksin tersebut tereksekusi dengan baik,” kata Bupati saat memberi pengarahan dalam Vidcon Rakor Percepatan Vaksin di Purbalingga, Jum’at (19/11) di Pendopo Dipokusumo.

Dijelaskan, untuk turun ke PPKM level 2 dibutuhkan cakupan vaksinasi dosis 1 keseluruhan minimal 50% dengan dosis 1 lansianya minimal 40%. Sementara per 19 November, Kabupaten Purbalingga cakupan vaksinasi dosis 1 keseluruhan sudah 57% namun dosis 1 lansia nya baru 39,5%. Sehingga belum turun ke PPKM level 2.

Menurut Bupati, percepatan vaksinasi adalah tanggungjawab bersama lintas sektoral, bukan hanya tenaga kesehatan. Berdasarkan evaluasi, kendala saat ini ketika cakupan vaksinasi semakin tinggi ternyata semakin sulit mencari sasaran. Oleh karenanya data sangat penting, pemerintah desa paling tahu mana warganya yang belum divaksin.

“Saya minta dengan sangat, mulai hari ini dan seterusnya ada perhatian lebih dari teman-teman pemerintahan desa terkait dengan upaya percepatan vaksinasi. Untuk memicu desa-desa aware, besok mulai 2022 setiap pencairan-pencairan bantuan yang dari kabupaten saya akan mensyaratkan cakupan vaksinasi. Kalau vaksinasinya masih di bawah 50% berarti kepala desanya kurang aware dengan program pemerintah, kalau seperti itu buat apa dikasih bantuan?,” kata Bupati.

Ia mengingatkan, saat ini masih ada 10 kecamatan dengan cakupan vaksinasi dosis 1 di bawah 50%. Diantaranya  Kalimanah, Padamara, Bojongsari, Karangmoncol, Karanganyar, Kertanegara, Karangjambu, Karangreja, Karangjambu, dan Kaligondang. Bupati meminta agar mereka ’berlari’.

“Minggu depan targetnya turun ke level 2, sangat mungkin bisa, tinggal lansia dikejar. Desember kita kejar level 1. Vaksinasi keseluruhan minimal 70% dan Lansianya minimal 50%. Kalau sudah tercapai, nanti mlakune kepenak, pemulihan ekonomi secara bertahap akan naik dan tahun 2022 geliat pembangunan dan perekonomian di Purbalingga kembali terasa,” katanya.

Penyelenggaraan vaksinasi di tingkat desa dibutuhkan inovasi kreatif untuk menarik minat. Bupati kali ini mengumumkan, dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Purbalingga perlu adanya lomba Satgas Covid-19 tingkat kecamatan. Satgas yang paling serius menangani Covid-19 dan mensukseskan vaksinasi akan diberi reward dari Bupati.

“Jangan sekadar kita semangat nyuntik, tapi jangan dilupakan bahwa inputing data baik melalui system SMILE maupun PCARE ini juga hal yang penting. Jadi percuma jika kita menyuntik tapi kalau tidak masuk ke dalam system, karena tidak akan dihitung menjadi persentase capaian vaksinasi,” katanya.

Oleh karenanya masalah inputing data juga harus clear. Bagi yang memiliki kendala tenaga inputing bisa merangkul dan memberdayakan organisasi lain, atau tenaga instansi setempat yang menguasai IT, tidak harus tenaga dari Puskesmas.(Gn/Humas)