PURBALINGGA-DINKOMINFO, Tiga Deklarasi berhasil dicanangkan saat kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) oleh tiga kelompok masyarakat dihadapan Bupati Purbalingga Tasdi, SH.,MM di Lapangan Desa Pegandekan Kemangkon, Sabtu (11/11). Ketiga kelompok masyarakat tersebut yaitu; Perwakilan dari Kepala Desa dan Kelurahan Se Purbalingga, para Pelaku Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil serta Kader Kesehatan Kemangkon.

Perwakilan Kepala Desa dan Kelurahan yang berjumlah 46 orang telah mencanangkan Deklarasi ODF/stop buang air besar sembarangan yaitu diwilayahnya sudah tidak ada lagi warganya yang melakukan buang air besar secara sembarangan. Pelaku Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil mendeklarasikan krupuk bebas rodamin, artinya dalam memproduksi makanan tersebut telah dan tetap memperhatikan unsur kesehatan (hiegenis) dan apabila melanggarnya siap menerima resiko dihadapan hukum, sedangkan Ibu-ibu Kader Kesehatan Kemangkon mendeklarasikan Kemangkon Buket (pemburu uget-uget) yaitu kader kesehatan bersama masyarakat saling bersinergi untuk siap melawan dan menjaga agar bebas dari jentik nyamuk di rumah, lingkungan dan kebun sehingga terhindar dari demam berdarah.

Rangkaian kegiatan Germas diawali dengan senam bersama dilanjutkan dengan jalan santai bagi warga masyarakat. Sedangkan Bupati bersama rombongan mengisi kegiatannya dengan melakukan pembagian bingkisan bagi Ibu hamil, pemeriksaan cek kesehatan, pembagian beras, demo gosok gigi bersama anak-anak dan mencuci pakai sabun secara benar.

Dalam sambutannya Bupati menyampaikan tahun 2015 Purbalingga mempunyai 64 ribu dari 241 ribu rumah yang belum mempunyai jamban. “Jadi masih ada 24% rumah yang belum mempunyai jamban,”ungkap Bupati dihadapan warga masyarakat. Tahun 2016 Pemda telah membangun 5 ribu jamban. Pada acara Germas saat ini ada 46 desa dan kelurahan yang mendeklarasikan ODF/stop buang air besar sembarangan, sehingga deklarasi ini merupakan upaya dan komitmen Kades dan Kalur untuk mengurangi jumlah warganya yang belum mempunyai jamban.

Pemerintah Daerah memprogramkan satu desa satu dokter (one village one doctor), Pemda telah menyiapkan dana untuk mendukung program tersebut. “Hampir 1 milyar Pemda pada 2018 menyiapkan dana untuk menjaring anak-anak dari jurusan IPA dari keluarga miskin dan daerah terpencil yang mempunyai kemampuan secara intelegensia untuk dikuliahkan di kedokteran yang kelak di desanya menjadi dokter”. Ada 18 anak yang dibiayai untuk menjadi dokter dari keluarga miskin maupun 18 dari umum.

Pungkas dari acara tersebut dilanjutkan dengan pembagian hadiah door prize bagi warga masyarakat Kemangkon yang mengikuti jalan sehat. Berbagai hadiah hiburan diberikan kepada warga masyarakat; mesin cuci, TV, sepeda onthel dan hadiah utamanya berupa sepeda motor berhasil didapatkan oleh Arifudin siswa SDN 2 Senon Kemangkon.

Sebelumnya  telah dilaksanakan kegiatan Subuh Bersama di Masjid Al Qoeriyah desa Senon Kemangkon. Dalam kesempatan tersebut Bupati memberi sumbangan untuk rehab masjid sebesar 100 juta. Kegiatan dilanjutkan dengan melaksanakan Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) bagi warga masyakat di dua desa Senon dan Pegandekan yang berjumlah 5 RTLH. Masing-masing rumah dibantu 10 juta diantarnya dari; PGRI, Puskesmas Kemangkon, Bank Syariah BPRS Buana Mitra Perwira, Baznas dan SMP N 1 Kemangkon. Untuk tiap-tiap RTLH Bupati menyumbangkan 20 zak semen.(PI-3/PI-4/PI-5).