PURBALINGGA – Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE, BEcon, MM mengapresiasi banyaknya potensi ekonomi yang berkembang di Desa Pekalongan Kecamatan Bojongsari. Kondisi tersebut menurut Tiwi, menandakan masyarakat di Desa Pekalongan kreatif dan mampu memanfaatkan peluang ekonomi yang ada didesanya.

Hal tersebut diungkapkan Plt Bupati Tiwi saat melakukan roadshow sejumlah program kegiatan di desa itu, Selasa (27/11). Kegiatan Plt Bupati diawali Subuh Berjamaah Keliling di Masjid Nurul Iman, kemudian dilanjutkan dengan Bupati Tilik Desa, Gebrak Gotong Royong dan Peresmian proyek pembangunan wilayah Daerah Pemilihan (Dapil) II meliputi Kecamatan Bojongsari, Kutasari, Padamara dan Kalimanah.

“Saya sungguh berbangga karena potensi ekonomi di Desa Pekalongan ini sungguh luar biasa. Artinya simpul-simpul ekonomi di desa ini bergerak,” katanya disela-sela kunjungan ke sejumlah pelaku UMKM di desa itu.

Di Desa Pekalongan, sedikitnya ada lima pelaku UMKM yang dikunjungi Plt Bupati yakni perajin rengginang Mukti Jaya Ny. Darsono, perajin Gula Serbuk Rahmanto, perajin triplek, kasur lantai dan pembudidaya ikan lele. Di rumah produksi rengginang Mukti Jaya, Plt Bupati Tiwi meminta tim UMKM agar produk rengginang yang juga menjadi cemilan kesukaannya dapat didata untuk dibantu pemasaranya masuk di Pusat Oleh – Oleh Purbalingga. Tiwi juga meminta Dinkop UKM membantu pengurusan ijin usaha, PIRT, dan perbaikan kemasan agar lebih menjual.

“Jadi karena pengembangan ekonomi dan pemberdayaan UMKM di sini sudah berjalan, maka saya minta dinas terkait seperti Dinkop UKM, Dinperindag, DKPP dan Dinporapar terus melakukan pendampingan dan penguatan,” katanya.

Tiwi merinci, untuk budi daya lele dapat menjadi binaan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP), kemudian produksi rengginang, kasur lantai, gula serbuk dan kerajinan triplek menjadi binaan Dinkop UKM dan Dinperindag. Di Desa Pekalongan juga terdapat bendung Siung yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi daya tarik wisata. “Saya minta dinas terkait mendata kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan (UMKM-red) apa saja, untuk nantinya dapat dianggarkan pemberian bantuan pada APBD 2019,” pintanya.

Harapannya, bantuan tersebut dapat didistribusikan sebagai salah satu upaya penguatan usaha sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya UMKM di Desa Pekalongan. (Hr/humas)